External Benchmarking Sekolah Tinggi Filsafat Teologi WIDYA SASANA Malang di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma.

External Benchmarking Sekolah Tinggi Filsafat Teologi WIDYA SASANA Malang di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma.

LPMAI USD – Jumat, 28 Juli 2023, kegiatan benchmarking Sekolah Tinggi Filsafat Teologi WIDYA SASANA Malang dilaksanakan di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma. Lebih tepatnya di Ruang Tom Jacobs, gedung program S2 Fakultas Teologi USD. Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI) menghadiri tersebut untuk memberikan paparan mengenai sistem penjaminan mutu yang dilakukan dalam ruang lingkup USD. Kegiatan ini dihadiri oleh Fransisca Desiana Pranatasari, S.E., M.M. selaku Sekretaris Satuan Penjaminan Mutu dan Audit Internal Akademik (SPMAIA).

Kegiatan ini dilaksanakan dengan sharing session dengan melakukan beberapa pembahasan tentang akademik dan non akademik, seperti terkait realisasi kurikulum MBKM, dokumen SOP akdemik, penerapan kurikulum, auditing prodi, pengembangan dosen dan tendik, dan yang paling utama bagi LPMAI adalah mengenai audit mutu internal prodi dan institusi.

External Benchmarking Universitas Galuh bersama FKIP Universitas Sanata Dharma

External Benchmarking Universitas Galuh bersama FKIP Universitas Sanata Dharma

LPMAI USD – Rabu, 23 Agustus 2023 FKIP Universitas Sanata Dharma mendapatkan kunjungan dari Universitas Galuh yang akan mengadakan kegiatan di Universitas Sanata Dharma. Tim LPMAI juga turut diundang untuk mengahadiri kegiatan tersebut dan mensharingkan praktik terkait SPMI di Universitas Sanata Dharma.  Dr. apt. Yustina Sri Hartini dan Fransisca Desiana Pranatasari, S.E., M.M., sebagai perwakilan LPMAI. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan dan penandatanagan MoU. Lalu, dilanjutkan dengan diskusi yang membahas mengenai penjaminan mutu dan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).

Acara selanjutnya dibagi menjadi tiga kelompok. Kelompok yang pertama berada di Ruang Kadarman dengan pembahasan terkait dengan UPPS dan kriteria 1,2,4, dan 5. Kelompok kedua berada di Ruang Rapat Biro Personalia dengan pembahaan terkait kriteria 3, 6, dan 9. Tim PGSD berkesempatan untuk mendampingi kelompok ini. Selanjutnya kelompok ketiga yang merupakan kelompok terakhir berada di Ruang Seminar LPPM dengan pembahasan terkait kriteria 7 dan 8. Kelompok tiga ini didampingi dari Tim Pendidikan Biologi. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah perbaikan yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak. External benchmarking ini menjadi wadah untuk saling memberikan penguatan dan peningkatan yang dapat diaplikasikan pada masing-masing Universitas.

LPM Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Melakukan External Benchmarking Pada LPMAI USD

LPM Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Melakukan External Benchmarking Pada LPMAI USD

LPMAI USD Jumat, 17 Februari 2023 LPMAI USD mendapatkan kunjungan external benchmarking dari LPM Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa di Ruang Video Conference MM USD. Dalam kunjungannya para pejabat dan staf LPM Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa sangat bersemangat untuk mendapatkan pengetahuan baru dari LPMAI USD terutama berkaitan dengan sistem yang sempat menjadi kendala bagi mereka, maka pada kunjungan ini juga LPMAI USD menghadirkan salah satu staf BAPSI yang membuat sistem SPMAIA yaitu Bapak Markus Danang Suryapratama, S.T. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan rundown oleh MC. Kemudian dilanjut sambutan dan perkenalan pejabat dan staf yang ada pada LPMAI USD oleh Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua LPMAI USD. Setelah itu dilanjutkan sambutan oleh Bapak Dr. Imam Ghozali, M.Sc selaku Wakil Rektor I Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa dan perkenalan dari pihak LPM Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa oleh Ibu Dr. Yuli Prihatni, M.Pd. selaku Kepala LPM UST.

Setelah sambutan dan perkenalan dari LPMAI USD dan LPM UST dilanjutkan sesi pemaparan mengenai LPMAI oleh Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. yang menjelaskan mengenai model organisasi, struktur organisasi, siklus penjaminan mutu dan materi sistem informasi yang digunakan oleh LPMAI USD. Selain menjelaskan materi, LPMAI USD juga memperlihatkan sistem informasi yang digunakannya yang dipaparkan oleh Bapak Y. Agus Sugiatno, S.Si., M.M. selaku Ketua SPMAIP dan Ibu Fransisca Desiana Pranatasari, S.E., M.M. selaku Sekretaris SPMAIA. Setelah semua pemaparan dari LPMAI USD sudah selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan sharing pengalaman. LPM UST dan LPMAI USD menyadari mengembangkan sistem informasi yang mudah digunakan serta membangun kesadaran pihak terkait mengenai pentingnya memperbaharui data didalam sistem informasi memang masih menjadi kendala dari kedua belah pihak. Kegiatan external benchmarking ini pun berjalan dengan menarik akibat diskusi-diskusi yang sangat seru karena kedua belah pihak mencoba bersama memecahkan beberapa kendala yang dialami dan harapannya dengan adanya external benchmarking ini mampu meningkatkan praktik baik dari LPMAI USD dan LPM UST.

Kunjungan Dari ASMI Santa Maria

Kunjungan Dari ASMI Santa Maria

LPMAI USD Kamis, 1 Desember 2022 Universitas Sanata Dharma mendapatkan kunjungan studi banding dari ASMI Santa Maria. Kunjungan ini dilaksanakan di Ruang Kadarman, Gedung Administrasi Pusat Lt 4. Terdapat beberapa lembaga dari Universitas Sanata Dharma yang diundang dalam kunjungan yaitu Pusat Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran (PPIP), Lembaga Penjaminan Mutu Audit Internal (LPMAI), Biro Personalia, Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional, Biro Administrasi Akademik, serta Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI). Dalam kunjungannya ASMI Santa Maria ingin mengetahui terkait praktik baik pengelolaan sistem pembelajaran yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma. Pada kunjungan ini LPMAI berbagi informasi mengenai praktik baik yang diselenggarakannya yaitu terkait Audit Mutu Internal (AMI), penjaminan mutu untuk proses pembelajaran, serta pemanfaatan sistem informasi dalam menjaga keterlaksananya penjaminan mutu akademik. Dalam diskusinya ASMI Santa Maria dan Universitas Sanata Dharma kemungkinan akan melakukan kerjasama.

External Benchmarking Bersama Satuan Penjaminan Mutu Universitas Kristen Maranatha

External Benchmarking Bersama Satuan Penjaminan Mutu Universitas Kristen Maranatha

LPMAI USD – Pada Jumat, 16 Desember 2022 lalu Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI) melakukan External Benchmarking pada Satuan Penjaminan Mutu Universitas Kristen Maranatha. LPMAI dalam kunjungannya mendapatkan beberapa informasi mengenai Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Kristen Maranatha, dimana SPM Universitas Kristen Maranatha ini menjadikan kualitas sebagai bentuk dan tanggungjawab dari setiap orang. Oleh karena itu, fokus kegiatan yang dilakukan oleh SPM Universitas Kristen Maranatha adalah membangun budaya mutu itu sendiri. Tantangan tersendiri bagi mereka yaitu ketika suatu sistem dirancang untuk mampu menggerakkan semua orang berbudaya mutu. Hal ini kemudian diturunkan dalam bentuk praktis melalui sistem, maka sistem informasi ini akan memudahkan seluruh proses budaya mutu yang ada dan dihidupi. Model organisasi yang diadopsi SPM Universitas Kristen Maranatha ini adalah model yang pertama dimana universitas membentuk Unit/ Lembaga Penjaminan Mutu untuk mengimplementasikan SPMI. Masing-masing unit memiliki auditor internal yang bertugas memastikan keterlaksanaan SPMI dalam setiap unit kerja baik akademik maupun non akademik (pendukung). Terdapat audit internal yaitu audit independent yang ditugaskan pada masing-masing unit kerja. Terdapat pula TPMF yaitu Tim Penjamin Mutu Fakultas. TPMF merupakan sebuah unit kerja yang dibentuk oleh dekan terdiri dari ketua dan anggota (dosen perwakilan masing-masing Program Studi/bagian dari fakultas bersangkutan). Wewenang dan tanggung jawab TPMF adalah melaksanakan monev penyelenggaraan akademik di fakultas terkait. Monev dilakukan setahun 2 kali (per semester) dengan 1 kali audit.

SPM Universitas Kristen Maranatha ini diurus oleh 6 orang yaitu terdiri dari Bapak Joni, S.E., M.Si., Ak., Ph.D. (Head of Quality Assurance Unit), Ibu Fanny Kristine, S.E., S.S., M.M. (Secretary of Quality Assurance Unit), Ibu Gloria Ayunda Christina, S.E., M.M. (Head of Research and

and Development & Monitoring and Evaluation Staff), Ibu Pieling (National Reputation and Administration Staff), Ibu Felicia Hartanto, S.E. (International Reputation Staff), dan Ibu Tiara Arin Aprilianti, S.M. (Survey Center Staff). SPM Universitas Kristen Maranatha juga menjelaskan bahwa dalam konsep kaizen dipercaya bahwa seluruh proses yang dijalani itu selalu dinamis, perubahan adalah sesuatu yang perlu dihadapi dan bagaimana kita perlu beradaptasi pada semua perubahan menuju lebih baik. Prinsip perbaikan berkelanjutan inilah yang diusung kaizen sebagai satu nilai continuous improvement. Persepsi pelaku didalamnya tidak stag namun lebih pada apakah konsep tersebut bekerja lebih baik, membuat sesuatu yang lebih baik, inisiatif memberikan improve dan hal baik lainnya.  Kemudian Siklus PPEPP merupakan suatu kerangka kualitas yang menjadi acuan SPM Universitas Kristen Maranatha. Quality Framework – planning berikut ini yang kemudian dipakai sebagai acuan pembuatan standar, yaitu Standar Nasional Pendidikan (permendikbud no 3 tahun 2020), BAN (IAPS 4.0), ISO 9001 : 2015, dan Nilai Hidup Kristiani (integritas, Kepedulian, dan Keprimaan). SPM Universitas Kristen Maranatha menjadikan Quality Improvement – Global References sebagai referensi, yang terdiri dari International Accreditation Boards (ASIIN, AQAS), QS Ranking – ASIA, Times Higher Education (THE) Rangking – Impact, dan ISO 9001 : 2015 – Process. Terdapat 31 standar yang berasal dari 24 SN dikti dan 7 standar dari SPM atau pelampauan dengan kekhasan Maranatha. Pelampauan yang dimaksud adalah secara kuantitas dan kualitas, contohnya seperti nilai hidup kristiani. Berbagai macam survei juga dilakukan SPM dengan SI tersendiri yang berfokus memenuhi kepentingan survei. Keunggulan dari SPM Universitas Kristen Maranatha ini adalah mereka telah memiliki sistem akreditasi (SI Akreditasi). Dalam SI Akreditasi ini, prodi dinilai berdasarkan LKPS masing-masing standar untuk melihat ketercukupan pengajuan akreditasi prodi mereka. Sudah terdapat skor yang mumpuni dan dilengkapi data-data yang disiapkan prodi pada Google Drive. Keunggulan lainnya adalah adanya pengukuran OBE yang dikembangkan oleh internal Maranatha.Hal ini dilakukan hingga mengukur learning outcome (sistem terpisah dengan akademik).

Pengukuran tersebut sangat membantu karena Akreditasi internasional sangat membutuhkan data terkait pengukuran OBE ini. Kendala yang memang masih dihadapi hamper setiap Perguruan Tinggi adalah belum adanya sistem yang secara 100% terintegrasi. Masing-masing departemen kesulitan untuk melakukan kegiatan integratif SI ini, namun SI yang sudah ada sekarang mampu untuk membantu seluruh proses akreditasi juga keterlaksanaan SPMI pada Perguruan Tinggi.

External Benchmarking Bersama Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Katolik Parahyangan

External Benchmarking Bersama Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Katolik Parahyangan

LPMAI USD – Pada Kamis, 15 Desember 2022 lalu Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI) melakukan External Benchmarking pada Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Katolik Parahyangan. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang berdiri tahun 2007 ini memiliki tugas utama yaitu membangun sistem penjaminan mutu UNPAR yang berstandar internasional, menyusun kebijaksanaan, pedoman pelaksanaan, manual, dokumen dan mekanisme implementasi penjaminan mutu untuk universitas, dan melakukan sosialisasi di seluruh tingkatan di lingkungan Universitas. Dalam kunjungannya LPMAI mendapatkan beberapa informasi terkait LPM UNPAR mulai dari model organisasi yang diadopsi oleh LPM UNPAR adalah model ketiga, yaitu kombinasi antara model pertama dan model kedua arahan UU DIKTI. Lembaga Penjaminan Mutu UNPAR adalah unit strategis pengelola sistem penjaminan mutu internal Universitas. Fungsi LPM UNPAR juga terletak pada pengembangan standar dan peraturan, melaksanakan audit mutu internal, dan melaksanakan akreditasi dan sertifikasi. Pengurus LPM UNPAR ini terdiri dari 7 orang yaitu Prof. Dr. J. Dharma Lesmono, S.SI., S.E., M.T., M.Sc. (Kepala LPM), Aris Prihadi, SE. (Kepala Tata Usaha), Cecilia Ambarwati, SE (Staf Tata Usaha), Melvi Imelda, A.Md. (Staf Tata Usaha), Dr. Robertus Bambang Budi Prastowo, S.H., M.Hum. (Kepala Divisi Pengembangan Standar dan Peraturan), Dr. Urip Santoso, Drs., S.E., M.M., Ak., CA. (Kepala Divisi Audit Mutu Internal), dan Dr. Carles Sitompul, S.T., M.T., MJ.M. (Kepala Divisi Akreditasi dan Sertifikat).

 

LPM UNPAR juga menjelaskan mengenai standar SPMI UNPAR yang terbagi habis ke dalam 17 standar dan 136 standar turunan, standar pelampuan ini dibuat LPM UNPAR dengan melampaui segi kuantitatif yaitu segi jumlah. Kemudian LPM UNPAR ini juga memiliki 22 asesor, sehingga dalam proses AMI yang melakukan kegiatan AMI adalah para asesor tersebut. Dalam proses pelaksanaannya, sistem informasi belum terintegrasi termasuk dalam pelaksanaan kegiatan AMI, namun dapat dipastikan bahwa siklus PPEPP terlaksana dengan baik walau belum tersistem secara integratif. Pada level unit pelaksana baik akademik maupun non akademik, terdapat gugus penjaminan mutu yang embedded dengan pelaksanaan tugasnya. Unit pelaksana diperbolehkan untuk melakukan pembuatan standar namun tidak boleh lebih rendah dari Universitas. Selain itu untuk siklus PPEPP dilakukan dengan baik pada level UPPS hingga program studi. Sebagai salah satu contoh implementasi langsung pada UPPS adalah ketika RPS ditetapkan sebagai bentuk penetapan, kemudahan dalam proses pelaksanaan RPS ini dipantau oleh Kaprodi dan di 

evaluasi kesesuaian kuliah dengan RPS. Apabila misalnya kehadiran dosen dirasa kurang maka bentuk pengendalian Kaprodi adalah dengan memberikan masukkan dan arahan pada dosen tersebut dengan demikian harapannya terjadi peningkatan pada dosen tersebut. Melalui LPM Univeritas Parahyangan, LPMAI belajar mengenai instrumen AMI yang dirancang berbeda untuk masing-masing kepentingan, contohnya pada Program Doktor intrumen berfokus pada publikasi, sehingga MKBM tidak ditanyakan sedangkan untuk program sarjana berfokus pada MKBM dengan 85 poin intrumen Pendidikan, 52 poin untuk instrumen PKM, dan 27 poin untuk instrumen kekhasan Unpar. Dalam hal ini memang masih terdapat kendala yaitu untuk program profesi. Hal inilah yg menjadi praktek baik LPM UNPAR terutama dalam penetapan/perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian serta pengembangan mutu penyelenggaraan Pendidikan dan tata Kelola Universitas.