LPMAI Melakukan Refleksi Karya 2022

LPMAI Melakukan Refleksi Karya 2022

LPMAI USD Setelah melakukan Evaluasi Karya, Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI) pada Kamis, 8 Desember 2022 lalu juga menyelenggarakan Refleksi Karya. Refleksi karya yang diselenggarakan di Syantikara ini dihadiri oleh karyawan dan pejabat dari LPMAI. Pada tahun 2022 kali ini Refleksi Karya LPMAI USD mengundang Romo Heri Setyawan, S.J., S.S., M.A. sebagai narasumbernya. Melalui moment ini LPMAI diajak untuk mengendapkan dan merefleksikan seluruh karya yang telah dilakukan selama 1 tahun terakhir dan perannya dalam institusi. Kegiatan ini dimulai dengan presentasi materi oleh Romo Heri, kemudian dilanjutkan dengan mengikuti arahan-arahan dari Romo Heri. 

Arahan yang pertama Romo Heri meminta setiap orang yang hadir melakukan refleksi dengan mencatat poin-poin penting yang dapat menarik, menggugah, dan menggerakan, kemudian setiap orang diminta mengali pengalaman pribadi dengan mengingat pengalaman personal di Sanata Dharma/unit yang berhubungan dengan poin-poin menarik yang ditemukan, lalu diminta merenungkan selama bekerja di Sanata Dharma bagaimana mengupayakan hidup yang bermakna, tantangan yang dihadapi, dan dukungan yang dimiliki dalam upaya tersebut, selain itu juga diarahkan oleh Romo untuk merenungkan bagaimana pengalaman akan Tuhan dalam memperjuangkan hidup yang penuh dengan makna, apakah pengalaman tersebut memberikan kebaruan dalam hidup dan karya serta memunculkan kreativitas baru dari setiap individu atau tidak. Setelah masing-masing individu merefleksikan diri, Romo Heri kemudian meminta setiap individu untuk mensharingkan refleksi pribadinya dan individu yang lain diminta untuk memberikan apresiasi, setelah semua mensharingkan refleksi pribadinya setiap individu diminta membuat kalimat yang menjadi benang merah dari sharing ini. Refleksi Karya ini diakhiri dengan membuat komitmen pribadi untuk diri sendiri, keluarga, maupun unit.

Kunjungan Dari ASMI Santa Maria

Kunjungan Dari ASMI Santa Maria

LPMAI USD Kamis, 1 Desember 2022 Universitas Sanata Dharma mendapatkan kunjungan studi banding dari ASMI Santa Maria. Kunjungan ini dilaksanakan di Ruang Kadarman, Gedung Administrasi Pusat Lt 4. Terdapat beberapa lembaga dari Universitas Sanata Dharma yang diundang dalam kunjungan yaitu Pusat Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran (PPIP), Lembaga Penjaminan Mutu Audit Internal (LPMAI), Biro Personalia, Biro Kerjasama dan Hubungan Internasional, Biro Administrasi Akademik, serta Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI). Dalam kunjungannya ASMI Santa Maria ingin mengetahui terkait praktik baik pengelolaan sistem pembelajaran yang diselenggarakan oleh Universitas Sanata Dharma. Pada kunjungan ini LPMAI berbagi informasi mengenai praktik baik yang diselenggarakannya yaitu terkait Audit Mutu Internal (AMI), penjaminan mutu untuk proses pembelajaran, serta pemanfaatan sistem informasi dalam menjaga keterlaksananya penjaminan mutu akademik. Dalam diskusinya ASMI Santa Maria dan Universitas Sanata Dharma kemungkinan akan melakukan kerjasama.

LPMAI Melakukan Evaluasi Karya Tahun 2022

LPMAI Melakukan Evaluasi Karya Tahun 2022

LPMAI USD – Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI) pada Kamis, 1 Desember 2022 menyelenggarakan Evaluasi Karya yang dihadiri oleh karyawan serta pejabat yang ada di LPMAI. Evaluasi Karya tahun 2022 ini diselenggarakan di Bumbu Desa Yogyakarta. Dengan adanya Evaluasi Karya semua pihak yang terlibat didalam LPMAI diajak untuk mengingat kembali program kerja tahun 2022, baik terkait ketercapaian dari masing-masing kegiatan, kendala yang dihadapi, hal baik yang perlu dipertahankan, serta strategi yang sebaiknya dilakukan untuk tahun 2023.

SPMAIA pada kegiatan Evaluasi Karya ini memaparkan bahwa semua program kerja SPMAIA pada tahun 2022 telah terlaksana dengan baik. Dimulai dari Pekan Audit Mutu Akademik yang telah berjalan lancar dengan didukung oleh 12 auditor dan juga mendapatkan apresiasi baik dari program studi auditee karena terdapat pelaksanaan audit lapangan yang bersifat dialogis. Kemudian, pembaharuan dokumen standar mutu 2022 juga telah dilaksanakan dengan baik untuk ketercukupan standar universitas. Monitoring & evaluasi juga sudah

dilaksanakan dengan baik melalui Fakultas Vokasi dalam rangka keterlaksanaan hibah Competitive Fund. Selain itu, Akreditasi internasional FIBAA juga terselesaikan dan akan mendapatkan asesmen lapangan pada Januari 2023 ini. Akhirnya, segala praktek baik SPMAIA pada tahun 2022 ini akan dipertahankan.

Selain itu pada Evaluasi Karya ini SPMAIP juga memberikan informasi dan evaluasi terkait program kerja yang telah dijalankan selama 2022 ini dengan baik. Walaupun dalam pelaksanaannya ada beberapa hambatan dan kendala yang harus dihadapi, tetapi dari pihak SPMAIP juga telah memberikan beberapa solusi untuk menghadapi hambatan tersebut. Program kerja pertama adalah penyusunan standard mutu layanan unit bagi unit yang baru saja bergabung, hambatan yang dihadapi adalah terkait penyesuaian waktu antara unit dengan

SPMAIP seringkali tidak sinkron, unit belum merasakan pentingnya menyusun Standard Mutu Layanan Unit, dan anggapan sebagai tambahan beban kerja dalam hal ini solusi yang dirumuskan yaitu penyesuaian waktu demi capaian kinerja secara keseluruhan di USD perlu diupayakan, internalisasi proses PPEPP yang berkesinambungan kepada unit dalam kaitannya dengan kepentingan Univeritas secara keseluruhan harus diupayakan, dan apresiasi dalam berbagai wujud tetap dipertahankan, termasuk perangkingan kinerja unit yang dimotori oleh WR2. Program kerja kedua yaitu sosialisasi budaya mutu dan implementasinya hambatannya yaitu terkait keterbatasan dana yang menyebabkan harus adanya pengalihan dana dari pos-pos yang lain dalam hal ini solusi yang dirumuskan adalah terus menerus dilanjutkan dengan tema yang bervariasi. Program kerja yang ketiga adalah audit mutu pendukung, hambatannya yaitu adanya keterbatasan kemampuan SDM dalam manajerial, budaya organisasi yang masih lemah cenderung individualistis dan tidak untuk tujuan lembaga, kurangnya upaya penegakan budaya mutu dari pimpinan unit, serta sistem Informasi yang dibangun belum memenuhi kebutuhan yang dikehendaki dalam hal ini solusi yang diberikan yaitu pendampingan yang terus menerus dari SPMAIP agar unit semakin mampu dalam menganalisis temuan di lapangan, mengusulkan kegiatan yang terintegrasi antara SPMAIP, MI dan Biro Personalia untuk membangun Budaya Mutu, penguatan dari rektorat terkait penegakan budaya mutu dalam kinerja unit, dan pengembangan SI SPMI terus menerus dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Dalam penyampaiannya terdapat beberapa solusi dan tanggapan yang ditambahan yaitu perangkingan kinerja unit dilaksanakan agar menambah semangat dari unit untuk bekerja bermutu, usulan pengembangan karyawan dalam wujud upgrade untuk menumbuhkan keyakinan diri, usulan menyelenggarakan workshop konstruktif, usulan dibentuk konsultan SI dan konsultan jaringan untuk BAPSI, dan Implementasi PPEPP yang selalu dilakukan sebagai upaya pemahaman budaya mutu bagi unit di keseluruhan Universitas.

Monitoring Dan Evaluasi Program Competitive Fund Vokasi Kedua

Monitoring Dan Evaluasi Program Competitive Fund Vokasi Kedua

LPMAI USD – Pada Senin, 19 Desember 2022 yang lalu, LPMAI mengadakan Monitoring dan Evaluasi Program Competitive Fund Vokasi yang Kedua. Monev ini dihadiri oleh Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. (pemonev 1), Ibu Fransisca Desiana Pranatasari, S.E., M.M. (pemonev 2), Ibu Pippie Arbiyanti, M.Eng. (KAPRODI), Bapak Eko Aris Budi Cahyono, M.Eng. (Ketua Tim Task Force), Bapak Dian Artanto, S.T., M.Eng. (Anggota Tim Task Force), serta Ibu Sukma Meganova Effendi, M.Tr.T. (Dosen Mekatronika). Kegiatan ini merupakan lanjutan dari monev pertama yang dilakukan pada 28 Oktober 2022. Kegiatan monev kedua ini, dilakukan untuk mengukur standar pelaksanaan rangkaian program yang diajukan sebagai kegiatan Program Competitive Fund. Ruang Lingkup Monev kedua ini mencakup 2 kegiatan yaitu Pelaksanaan Aktivitas Peningkatan Kompetensi SDM dan Pelaksanaan Aktivitas Pemuktahiran Data PD Dikti. 

Ketercapaian program Aktivitas Peningkatan Kompetensi SDM terlaksana 100% dengan hasil memuaskan. Pelatihan yang diikuti adalah Siemens Mechatronics System Certification Program Level 1. Siemens Mechatronics System Certification Program Level 1 di Indonesia hanya terdapat di SMK SMTI Yogyakarta. Pelatihan ini dilakukan dengan melalui penawaran yang dilakukan dengan CV Madani Utama. Seluruh peserta yang ikut dalam pelatihan ini lolos dengan mendapatkan sertifikat pelatihan dan sertifikat kompetensi. Peserta yang mengikuti pelatihan tersebut terdiri dari 8 orang (7 dosen dan 1 tenaga laboran), yaitu:
1. Ign. Deradjad Pranowo, S.S., M.Eng.
2. Eko Aris Budi Cahyono, M.Eng.
3. M. Bagus Wicaksono, M.Eng.
4. M. Prayadi Sulistyanto, M.Eng.
5. Dr. Eng. Petrus Sutyasadi
6. Pippie Arbiyanti, M.Eng.
7. Sukma Meganova Effendi, M.Tr.T.
8. Leander Adek Tri Sulistiono, A.Md.
Untuk ketercapaian program Pemuktahiran Data PD Dikti masih menunggu secara pasif karena terhambat oleh SK legal, namun proses migrasi data akan dilakukan melalui admin PDDikti Universitas Sanata Dharma.

External Benchmarking Bersama Satuan Penjaminan Mutu Universitas Kristen Maranatha

External Benchmarking Bersama Satuan Penjaminan Mutu Universitas Kristen Maranatha

LPMAI USD – Pada Jumat, 16 Desember 2022 lalu Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI) melakukan External Benchmarking pada Satuan Penjaminan Mutu Universitas Kristen Maranatha. LPMAI dalam kunjungannya mendapatkan beberapa informasi mengenai Satuan Penjaminan Mutu (SPM) Universitas Kristen Maranatha, dimana SPM Universitas Kristen Maranatha ini menjadikan kualitas sebagai bentuk dan tanggungjawab dari setiap orang. Oleh karena itu, fokus kegiatan yang dilakukan oleh SPM Universitas Kristen Maranatha adalah membangun budaya mutu itu sendiri. Tantangan tersendiri bagi mereka yaitu ketika suatu sistem dirancang untuk mampu menggerakkan semua orang berbudaya mutu. Hal ini kemudian diturunkan dalam bentuk praktis melalui sistem, maka sistem informasi ini akan memudahkan seluruh proses budaya mutu yang ada dan dihidupi. Model organisasi yang diadopsi SPM Universitas Kristen Maranatha ini adalah model yang pertama dimana universitas membentuk Unit/ Lembaga Penjaminan Mutu untuk mengimplementasikan SPMI. Masing-masing unit memiliki auditor internal yang bertugas memastikan keterlaksanaan SPMI dalam setiap unit kerja baik akademik maupun non akademik (pendukung). Terdapat audit internal yaitu audit independent yang ditugaskan pada masing-masing unit kerja. Terdapat pula TPMF yaitu Tim Penjamin Mutu Fakultas. TPMF merupakan sebuah unit kerja yang dibentuk oleh dekan terdiri dari ketua dan anggota (dosen perwakilan masing-masing Program Studi/bagian dari fakultas bersangkutan). Wewenang dan tanggung jawab TPMF adalah melaksanakan monev penyelenggaraan akademik di fakultas terkait. Monev dilakukan setahun 2 kali (per semester) dengan 1 kali audit.

SPM Universitas Kristen Maranatha ini diurus oleh 6 orang yaitu terdiri dari Bapak Joni, S.E., M.Si., Ak., Ph.D. (Head of Quality Assurance Unit), Ibu Fanny Kristine, S.E., S.S., M.M. (Secretary of Quality Assurance Unit), Ibu Gloria Ayunda Christina, S.E., M.M. (Head of Research and

and Development & Monitoring and Evaluation Staff), Ibu Pieling (National Reputation and Administration Staff), Ibu Felicia Hartanto, S.E. (International Reputation Staff), dan Ibu Tiara Arin Aprilianti, S.M. (Survey Center Staff). SPM Universitas Kristen Maranatha juga menjelaskan bahwa dalam konsep kaizen dipercaya bahwa seluruh proses yang dijalani itu selalu dinamis, perubahan adalah sesuatu yang perlu dihadapi dan bagaimana kita perlu beradaptasi pada semua perubahan menuju lebih baik. Prinsip perbaikan berkelanjutan inilah yang diusung kaizen sebagai satu nilai continuous improvement. Persepsi pelaku didalamnya tidak stag namun lebih pada apakah konsep tersebut bekerja lebih baik, membuat sesuatu yang lebih baik, inisiatif memberikan improve dan hal baik lainnya.  Kemudian Siklus PPEPP merupakan suatu kerangka kualitas yang menjadi acuan SPM Universitas Kristen Maranatha. Quality Framework – planning berikut ini yang kemudian dipakai sebagai acuan pembuatan standar, yaitu Standar Nasional Pendidikan (permendikbud no 3 tahun 2020), BAN (IAPS 4.0), ISO 9001 : 2015, dan Nilai Hidup Kristiani (integritas, Kepedulian, dan Keprimaan). SPM Universitas Kristen Maranatha menjadikan Quality Improvement – Global References sebagai referensi, yang terdiri dari International Accreditation Boards (ASIIN, AQAS), QS Ranking – ASIA, Times Higher Education (THE) Rangking – Impact, dan ISO 9001 : 2015 – Process. Terdapat 31 standar yang berasal dari 24 SN dikti dan 7 standar dari SPM atau pelampauan dengan kekhasan Maranatha. Pelampauan yang dimaksud adalah secara kuantitas dan kualitas, contohnya seperti nilai hidup kristiani. Berbagai macam survei juga dilakukan SPM dengan SI tersendiri yang berfokus memenuhi kepentingan survei. Keunggulan dari SPM Universitas Kristen Maranatha ini adalah mereka telah memiliki sistem akreditasi (SI Akreditasi). Dalam SI Akreditasi ini, prodi dinilai berdasarkan LKPS masing-masing standar untuk melihat ketercukupan pengajuan akreditasi prodi mereka. Sudah terdapat skor yang mumpuni dan dilengkapi data-data yang disiapkan prodi pada Google Drive. Keunggulan lainnya adalah adanya pengukuran OBE yang dikembangkan oleh internal Maranatha.Hal ini dilakukan hingga mengukur learning outcome (sistem terpisah dengan akademik).

Pengukuran tersebut sangat membantu karena Akreditasi internasional sangat membutuhkan data terkait pengukuran OBE ini. Kendala yang memang masih dihadapi hamper setiap Perguruan Tinggi adalah belum adanya sistem yang secara 100% terintegrasi. Masing-masing departemen kesulitan untuk melakukan kegiatan integratif SI ini, namun SI yang sudah ada sekarang mampu untuk membantu seluruh proses akreditasi juga keterlaksanaan SPMI pada Perguruan Tinggi.

External Benchmarking Bersama Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Katolik Parahyangan

External Benchmarking Bersama Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Katolik Parahyangan

LPMAI USD – Pada Kamis, 15 Desember 2022 lalu Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal (LPMAI) melakukan External Benchmarking pada Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Katolik Parahyangan. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) yang berdiri tahun 2007 ini memiliki tugas utama yaitu membangun sistem penjaminan mutu UNPAR yang berstandar internasional, menyusun kebijaksanaan, pedoman pelaksanaan, manual, dokumen dan mekanisme implementasi penjaminan mutu untuk universitas, dan melakukan sosialisasi di seluruh tingkatan di lingkungan Universitas. Dalam kunjungannya LPMAI mendapatkan beberapa informasi terkait LPM UNPAR mulai dari model organisasi yang diadopsi oleh LPM UNPAR adalah model ketiga, yaitu kombinasi antara model pertama dan model kedua arahan UU DIKTI. Lembaga Penjaminan Mutu UNPAR adalah unit strategis pengelola sistem penjaminan mutu internal Universitas. Fungsi LPM UNPAR juga terletak pada pengembangan standar dan peraturan, melaksanakan audit mutu internal, dan melaksanakan akreditasi dan sertifikasi. Pengurus LPM UNPAR ini terdiri dari 7 orang yaitu Prof. Dr. J. Dharma Lesmono, S.SI., S.E., M.T., M.Sc. (Kepala LPM), Aris Prihadi, SE. (Kepala Tata Usaha), Cecilia Ambarwati, SE (Staf Tata Usaha), Melvi Imelda, A.Md. (Staf Tata Usaha), Dr. Robertus Bambang Budi Prastowo, S.H., M.Hum. (Kepala Divisi Pengembangan Standar dan Peraturan), Dr. Urip Santoso, Drs., S.E., M.M., Ak., CA. (Kepala Divisi Audit Mutu Internal), dan Dr. Carles Sitompul, S.T., M.T., MJ.M. (Kepala Divisi Akreditasi dan Sertifikat).

 

LPM UNPAR juga menjelaskan mengenai standar SPMI UNPAR yang terbagi habis ke dalam 17 standar dan 136 standar turunan, standar pelampuan ini dibuat LPM UNPAR dengan melampaui segi kuantitatif yaitu segi jumlah. Kemudian LPM UNPAR ini juga memiliki 22 asesor, sehingga dalam proses AMI yang melakukan kegiatan AMI adalah para asesor tersebut. Dalam proses pelaksanaannya, sistem informasi belum terintegrasi termasuk dalam pelaksanaan kegiatan AMI, namun dapat dipastikan bahwa siklus PPEPP terlaksana dengan baik walau belum tersistem secara integratif. Pada level unit pelaksana baik akademik maupun non akademik, terdapat gugus penjaminan mutu yang embedded dengan pelaksanaan tugasnya. Unit pelaksana diperbolehkan untuk melakukan pembuatan standar namun tidak boleh lebih rendah dari Universitas. Selain itu untuk siklus PPEPP dilakukan dengan baik pada level UPPS hingga program studi. Sebagai salah satu contoh implementasi langsung pada UPPS adalah ketika RPS ditetapkan sebagai bentuk penetapan, kemudahan dalam proses pelaksanaan RPS ini dipantau oleh Kaprodi dan di 

evaluasi kesesuaian kuliah dengan RPS. Apabila misalnya kehadiran dosen dirasa kurang maka bentuk pengendalian Kaprodi adalah dengan memberikan masukkan dan arahan pada dosen tersebut dengan demikian harapannya terjadi peningkatan pada dosen tersebut. Melalui LPM Univeritas Parahyangan, LPMAI belajar mengenai instrumen AMI yang dirancang berbeda untuk masing-masing kepentingan, contohnya pada Program Doktor intrumen berfokus pada publikasi, sehingga MKBM tidak ditanyakan sedangkan untuk program sarjana berfokus pada MKBM dengan 85 poin intrumen Pendidikan, 52 poin untuk instrumen PKM, dan 27 poin untuk instrumen kekhasan Unpar. Dalam hal ini memang masih terdapat kendala yaitu untuk program profesi. Hal inilah yg menjadi praktek baik LPM UNPAR terutama dalam penetapan/perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian serta pengembangan mutu penyelenggaraan Pendidikan dan tata Kelola Universitas.