Karya Tulis,  Podjok Merenung

Semangat, Aku!

Berbicara dengan orang lain tentu hampir setiap hari kita lakukan. Baik dalam konteks mengobrol dengan teman, mendengarkan dosen menjelaskan dalam kelas, berdiskusi dalam rapat, dan lainnya. Namun, pernahkah kita mencoba untuk berbicara dan bertukar pikiran dengan diri kita sendiri?

Kegiatan berbicara dengan diri sendiri disebut dengan self-talk. Umumnya self-talk digunakan untuk menjadi sugesti bagi diri sendiri. Self-talk dapat membantu kita agar pikiran dan tindakan yang kita lakukan lebih disadari. Dalam penerapannya, terdapat dua jenis self-talk, yaitu self-talk positif dan self-talk negatif.

Dalam pelaksanaannya, self-talk positif dapat mengurangi kecemasan dan dapat membantu untuk berdamai dengan diri sendiri. Sebagai salah satu contohnya, agar tidak terlalu cemas dan pesimis jika menghadapi ujian di esok hari, ucapkanlah “Saya pasti bisa, karena saya sudah berusaha belajar dengan keras.” Semakin sering mengulang self-talk positif, semakin melekat di dalam pikiran dan perasaan pun akan terasa lebih tenang.

Sedangkan self-talk negatif, cukup sering ditemukan pada individu yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri dan pesimis. Contohnya, sebelum menghadapi ujian, kalimat yang diucapkan kepada diri sendiri adalah “Saya sepertinya tidak bisa mengerjakannya, saya merasa bodoh sekali.” Hal ini akan menyebabkan seseorang semakin stres dan tidak percaya diri karena kalimat tersebut telah diinternalisasi.

Maka dari itu, marilah melatih diri kita untuk banyak melakukan self-talk positif! Dengan ini, kita dapat menginternalisasi narasi baik untuk diri kita sendiri dan akan membawa banyak dampak yang positif.

 

Sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/matahari-terbit-cahaya-sun-web-1583304/

Penulis : Annisa Vitri Rafa

Penyunting : Anak Agung Ayu Metta Nanda Kusuma