
Orang Lain Didengar, Tapi Apakah Aku Sudah Mendengarkan Diriku?
Terkadang, kita menjadi bersemangat ketika mendengar hal-hal baik tentang diri kita dari orang lain. Sebaliknya, kita menjadi ragu-ragu saat mendengar hal-hal baik tentang diri kita dari pikiran kita sendiri. Kita pun menyimak orang lain dengan seksama ketika mereka membicarakan hal-hal yang kurang baik tentang diri kita dan menyebutnya sebagai kritik yang membangun. Namun, kita menjadi rapuh dan memilih untuk berpaling setiap mendengar hal-hal yang kurang baik tentang diri kita dari pikiran kita sendiri. Bahkan, kita menyebutnya sebagai fakta yang menyakitkan.
Barangkali, kita terlalu fokus pada pandangan orang lain hingga lupa untuk berdialog dengan diri sendiri. Meluangkan waktu untuk berdialog dengan diri sendiri dapat membawa berkat, jika dilakukan dengan tepat. Agar terhindar dari petaka, kita perlu mengamati pikiran-pikiran seperti apa yang biasanya muncul dalam benak kita.
Apakah pikiran tersebut bersifat mendukung atau justru menjatuhkan?
Mencatat pikiran-pikiran yang muncul dapat membantu dalam mengenal isi pikiran kita. Selanjutnya, kita dapat melatih diri agar tidak membiarkan pikiran-pikiran negatif mengambil alih benak kita. Awalnya mungkin akan sulit, tetapi cobalah untuk mengizinkan diri sendiri untuk memikirkan hal-hal yang positif dan menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan.
Posisikan diri kita seperti saat kita hendak mendengarkan dan menanggapi cerita orang lain. Hal penting yang membedakan, kita mendengarkan cerita dari diri kita sendiri. Sama halnya dengan menanggapi cerita orang lain, kita cenderung tidak tega untuk menanggapi cerita tersebut secara kasar. Kita pun memilih untuk menanggapinya dengan ramah dan suportif.
Lakukanlah hal yang sama pada diri kita sendiri!
Katakanlah hal-hal baik tentang dirimu dan bersenanglah menerima pujian tersebut karena kamu memang pantas untuk mendapatkan pujian. Katakanlah impian-impian yang selalu kamu dambakan dan semangatilah dirimu supaya dapat mencapainya. Katakanlah keraguan dan ketakuan dalam dirimu. Yakinlah bahwa dirimu mampu, sehingga mereka hanya akan menjadi keraguan dan ketakutan belaka.
Terkadang, kita mencari terlalu jauh untuk menjawab setiap pertanyaan yang memenuhi benak kita. Padahal, jawabannya ada dalam diri sendiri.
Mari berdialog dengan diri sendiri agar semakin wawas diri!
Penulis : Jovina Jodiputri
Penyunting : Klara Ardisa Prittadewi