Karya Tulis,  Sudut Berbagi

Mengasuh Anak dengan Disiplin Positif

Perkembangan zaman menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh orang tua dalam mengasuh anak, terutama bagi mereka yang memiliki anak berusia sekitar 4-6 tahun. Bagaimana tidak, perkembangan zaman membuat orang tua perlu mendidik anak menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan bertanggung jawab. Kemampuan tersebut dibutuhkan bagi anak sebagai bekal untuk menghadapi kehidupan mereka di masa yang akan datang. Tidak hanya itu, orang tua juga menghadapi tantangan lain dalam mengasuh anak, misalnya semakin sulit mencari asisten rumah tangga (ART) yang dapat dipercaya sehingga orang tua memilih untuk tidak menggunakan jasa ART. Hal tersebut membuat orang tua perlu melakukan banyak pekerjaan (seperti pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan profesional) sambil mengasuh dan mendidik anak.

Latar belakang tersebutlah yang menjadi perhatian PAUD Wonderbreed Montessori untuk mengajak orang tua siswa mempelajari ilmu parenting demi terciptanya pola asuh yang tepat. Harapannya, ilmu parenting yang diberikan dapat mewujudkan pola asuh yang sinkron antara yang dilakukan guru di sekolah dengan orang tua di rumah. Dengan penghayatannya terhadap filosofi pendidikan Montessori, PAUD Wonderbreed Montessori mempercayai Pusat Pelayanan Tes dan Konsultasi Psikologi (P2TKP) untuk mengadakan workshop dengan tema “Penerapan Step by Step Teknik Disiplin Positif”. Sebenarnya sudah banyak yang membahas topik disiplin positif pada anak di internet. Secara teori, orang tua siswa dapat memahaminya. Namun, yang menjadi masalah adalah praktik yang tidak seindah teori.

Workshop Penerapan Step by Step Teknik Disiplin Positif dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2023 di Ruang Koendjono, Kampus II, Universitas Sanata Dharma. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 20 orang tua dan 18 guru/staf yang juga membantu untuk menjaga anak yang turut hadir dalam workshop. Tim P2TKP yang hadir berjumlah 5 orang sebagai fasilitator dan didampingi oleh 1 orang trainer atau pembicara.

Workshop ini diawali dengan pembukaan oleh seorang moderator yang juga berperan sebagai fasilitator. Kemudian, dilanjutkan dengan ice breaking yang dibawakan oleh seluruh fasilitator dengan satu orang pemimpin. Di sini, orang tua diajak untuk bergerak bersama sambil bernyanyi. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari trainer. Pada sesi yang pertama ini, trainer menyampaikan pengertian dan prinsip-prinsip menerapkan disiplin positif. Trainer menyampaikan materi dengan cara yang cukup interaktif, yakni dengan memberikan tiga buah lembar kerja yang perlu diisi oleh orang tua. Lembar kerja ini berfungsi sebagai media refleksi untuk menyesuaikan pola asuh yang sudah dilakukannya selama ini dengan disiplin positif. Orang tua tampak serius memperhatikan trainer.

Setelah waktu istirahat selesai, fasilitator membawakan energizer untuk membangun kembali konsentrasi para peserta. Energizer yang digunakan adalah permainan “saya bilang pegang ….” Bila ada instruksi “saya bilang pegang”, berarti peserta harus memegang benda tersebut. Namun, apabila tidak ada instruksi “saya bilang pegang”, berarti peserta tidak boleh memegang benda yang diinstruksikan. Setelah dirasa orang tua konsentrasi kembali, sesi dua dimulai. Pada sesi ini, trainer menunjukkan cara atau langkah yang bisa dilakukan untuk menerapkan teknik disiplin positif secara detail. Lalu, trainer memberikan beberapa topik diskusi kelompok untuk membahas sikap dan reaksi dari orang tua yang sesuai dengan prinsip disiplin positif saat menghadapi perilaku menantang anak yang sering membuat orang tua kebingungan, seperti anak yang tidak mau makan makanan sehat, anak yang tidak mau sekolah, anak yang mengganggu teman/saudaranya, dll. Orang tua diajak untuk mencermati situasi ini kemudian menjelaskan bagaimana menerapkan disiplin positif pada anak sesuai yang sudah disampaikan sebelumnya. Kegiatan ini dilakukan dengan membentuk 6 kelompok (4 kelompok untuk orang tua dan 2 kelompok untuk guru/staf). Setelah selesai, salah satu perwakilannya diminta untuk menyampaikan hasil diskusi mereka satu per satu, kemudian dibahas bersama-sama oleh trainer. Tampak bahwa orang tua cukup antusias dengan kegiatan ini karena beberapa dari mereka juga ada yang bertanya lebih lanjut kepada trainer. Dari kegiatan berkelompok ini, trainer juga menambahkan bahwa untuk dapat menerapkan disiplin positif pada anak, perlu adanya support system yang visi dan misi nya sejalan, yang dalam hal ini adalah antara ayah dan ibu. Selain itu, menerapkan teknik disiplin positif pun membutuhkan waktu, maka perbanyak “stok” sabar.

Workshop diakhiri dengan foto bersama dan pengisian link evaluasi. Berdasarkan evaluasi tersebut, hampir semua orang tua merasa bahwa kegiatan ini memberikan insight baru yang dapat mereka terapkan di rumah. Mereka juga merasa bahwa materi yang disampaikan mudah dipahami dan relate dengan kehidupan sehari-hari sebagai orang tua. Selain itu, dengan adanya kegiatan kelompok, mereka juga merasa semakin mendapat gambaran tentang apa dan bagaimana menerapkan disiplin positif. Pemahaman mereka pun semakin mendalam terhadap informasi yang sudah mereka baca di internet. Dengan demikian, peserta merasa puas dengan workshop ini karena mendapatkan ilmu dan informasi terkait parenting yang dapat diterapkan untuk mendidik anak. Namun, terdapat sedikit masukan kepada tim P2TKP bahwa sebaiknya workshop dapat dilaksanakan dengan lebih on time.

 

Penulis
Khrisentia Aurelia Natasya (Asisten P2TKP Angkatan 2022)

Penyunting
Maria Putri Dwi Astuti (Asisten P2TKP Angkatan 2023)

Sumber Gambar
Dokumentasi Tim Wonderbreed Montessori