Menata Diri, Menata Emosi
Apakah aku adalah orang yang sensitif? Apakah aku mudah tersinggung terhadap perkataan orang lain? Apakah aku orang yang mudah cemburu, marah atau sedih pada masalah-masalah kecil?
Segala hal didunia ini tidak selalu terjadi sesuai dengan keinginan kita. Kondisi yang tidak selaras dengan ekspektasi, kadang membuat kita merasa marah, kecewa, maupun sedih. Bahkan hal-hal kecil atau sepele membuat kita merasakan hal yang sama. Respon yang muncul juga tidak mengenakkan seperti menangis, berteriak, ataupun melemparkan barang-barang di sekitar kita. Namun, apakah perasaan dan tindakan seperti ini membuat kita menjadi lebih baik? Jawabannya adalah tidak. Mengapa? Perasaan-perasaan negatif yang muncul serta respon kita pada kondisi yang tidak terduga ini malah membuat kita semakin tenggelam dalam perasaan yang buruk ini.
Saat kita merasa orang lain atau bahkan dunia tidak memihak pada diri, memang rasanya sangat tidak adil. Namun, cobalah perlahan untuk menenangkan diri. Jika perlu, saat kita sudah merasa akan marah atau sedih jangan langsung berikan respon negatif yang biasa kita berikan. Jagalah jarak dan pikirkan terlebih dahulu apa yang akan kita katakan atau lakukan. Pikirkan lagi, apakah alasan orang itu melakukan hal yang salah dimatamu. Apakah dia benar-benar salah atau ada alasan lain dibalik perilakunya itu? Pikirkan ulang, apakah respon kita nanti akan merugikan orang lain?
Kita sebagai manusia juga harus belajar untuk bersabar walaupun hal ini tidaklah mudah. Misalnya ketika kita membuat janji temu dengan teman kita, namun ternyata dia terlambat datang. Janganlah kamu langsung marah, tetapi tanyakan dulu alasan mengapa dia bisa sampai datang terlambat? Adakah sesuatu yang terjadi? Apakah temanmu itu baik-baik saja? Cobalah untuk mengetahui alasannya dan tanyakan dengan baik-baik. Ketahuilah alasan dan sudut pandangnya.
Kemudian saat orang lain melakukan kesalahan, terkadang kita juga sulit memaafkan kesalahannya itu. Mungkin yang perlu kita lakukan adalah belajar memaafkan diri sendiri. Benar, memaafkan tidak hanya pada orang lain, namun juga pada diri sendiri. Saat kita bisa memaafkan dan menyadari kesalahan diri, kita bisa menerima diri dengan lebih baik. Dengan begitu, kita dapat lebih mencintai diri sendiri. Saat diri kita sudah dicintai, apalagi orang lain di sekitar kita, pasti kita akan lebih mudah memaafkan orang lain.
Pada akhirnya, untuk bisa membiasakan diri bersabar, melihat sudut pandang orang lain dan memaafkan orang lain bukan hal yang instan. Kita perlu waktu yang tidak sebentar untuk terbiasa melakukan menata diri terutama emosi kita. Maka dari itu, secara perlahan cobalah untuk melakukannya di dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada kemauan untuk berubah menjadi lebih baik, pasti nantinya akan benar-benar terwujud di dalam kehidupan kita.
Sumber gambar : https://pixabay.com/id/photos/pelanggaran-baris-anak-anak-bayi-5194799/
Penulis : Agnes Cana Ayuningtyas
Penyunting : Anak Agung Ayu Metta Nanda Kusuma