Karya Tulis,  Podjok Merenung

Melihat Lebih Dekat, Menilai Lebih Bijaksana

“Lihat segalanya lebih dekat dan ku bisa menilai lebih bijaksana”. Siapa yang tidak terngiang-ngiang dengan lagu ini? Sejak film Petualangan Sherina 2 ditayangkan di bioskop, lagu yang dinyanyikan ulang oleh Yura Yunita tersebut menjadi booming di kalangan muda hingga dewasa. Banyak orang berbondong-bondong menonton film bertajuk drama musikal ini untuk mendengarkan lagu-lagu yang indah dan memaknai pesan yang tersirat di dalamnya. Yah, tak heran film ini menembus jutaan penonton dalam waktu yang singkat.

Lebih dari itu, kalian sadar ga sih? Jika didengar lebih saksama, lagu ini juga mengingatkan kita tentang artinya ikhlas dan refleksi diri, loh. Dalam hidup, tentu kita memiliki ekspektasi, baik terhadap diri sendiri, relasi dengan orang lain, maupun masa depan. Terkadang, kita pun sering berekspektasi hanya demi merasakan kebahagiaan karena kebahagiaan itu dapat membuat diri kita nyaman. Akan tetapi, tidak semua hal yang terjadi dalam hidup akan berjalan mulus sesuai dengan yang kita harapkan. Tidak semua hal yang kita berikan akan menghasilkan umpan balik yang sesuai. Tidak semua hal pula akan datang untuk mendukung tindakan kita. Harus kita akui bahwa tidak selamanya dunia memiliki apa yang kita inginkan. Kadang kala, peristiwa seperti itu membuat kita merasa gagal dan “tertolak” dengan hal-hal yang sudah kita perjuangkan. Mengapa? Karena sering kali kita cenderung melakukan penilaian berdasarkan permukaannya saja. Hal ini membuat kita lupa untuk sungguh memahami pengalaman diri sendiri maupun orang lain sehingga kita terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan.

Maka dari itu, coba deh kita ambil waktu sejenak dan melihat kembali apa yang sudah kita alami. Lihatlah lebih dalam pembelajaran apa yang bisa kita petik dari peristiwa tersebut. Lihat pula setiap peristiwa dari perspektif yang lain. Berkat hal itu, kita bisa melihat suatu peristiwa dengan lebih dekat untuk menilai dengan lebih bijaksana.

Lalu, bagaimana caranya untuk melihat lebih dekat dan menilai lebih bijaksana? Dalam dunia Psikologi terdapat salah satu cara yang bisa ditawarkan untuk menangani hal ini, yaitu dengan journaling atau menulis catatan harian. Mungkin di antara kalian sudah ada yang pernah mendengar istilah tersebut. Journaling merupakan tindakan mencatat pikiran, perasaan, wawasan pribadi, dan lain sebagainya untuk memahami hal-hal yang terjadi dalam kehidupan secara lebih jelas dan mendalam (Brennan, 2021). Menulis journal ini dapat dilakukan dengan tulis tangan di kertas, diketik, atau digambar dengan gambar yang diinginkan. Journaling membantu kita untuk berefleksi dan memaknai setiap peristiwa yang hadir, terlebih ketika peristiwa tersebut bukanlah hal yang kita inginkan.

Tentunya, journaling memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan suasana hati (mood) menjadi lebih baik, meningkatkan rasa bahagia, menurunkan rasa cemas, mengelola emosi, menciptakan kesadaran diri (self-awareness), meningkatkan kesehatan fisik, dan meningkatkan harapan untuk mencapai tujuan (Brennan, 2021; Feldman, 2020). Lebih daripada itu, Caroll (2018) juga menambahkan bahwa journaling membuat seseorang lebih bersyukur dan bisa mendapatkan gambaran diri yang lebih baru dan lebih utuh.

Ketika dapat melihat lebih dekat setiap peristiwa yang hadir, sekalipun hal tersebut tidak sesuai ekspektasi, maka kita bisa menciptakan rasa ikhlas. Ibarat kata, kamu memberi hadiah untuk seorang teman yang sudah kamu beli dengan susah payah, tetapi teman tersebut merasa biasa saja dan tidak memberi hadiah seperti yang sudah kamu lakukan. Lalu, kamu merasa sedih, kesal, atau overthinking. Hey, kamu tidak mengharapkan imbalan bukan? Jika kamu memberi hadiah dengan mengharapkan imbalan, artinya kamu belum ikhlas. Kamu juga belum bisa melihat lebih dekat peristiwa tersebut. Kamu belum sungguh-sungguh berefleksi, misalnya “ada peristiwa apa ya yang terjadi pada temanku sehingga dia bersikap biasa saja?” Artinya, kamu belum bisa menilai peristiwa ini dengan lebih bijaksana.

Maka, yuk kita coba melihat segala sesuatu dengan lebih dekat agar bisa menilai dengan lebih bijaksana!

 

Penulis
Khrisentia Aurelia Natasya (Asisten P2TKP Angkatan 2022)

Penyunting
Maria Putri Dwi Astuti (Asisten P2TKP Angkatan 2023)


Daftar Acuan
Brennan, D. (2021, October 25). Mental health benefits of journaling. WebMD. https://www.webmd.com/mental-health/mental-health-benefits-of-journaling.

Carroll, R. (2018). The bullet journal method: Track the past, order the present, design the future. Ryder Carroll.

Feldman, D. B. (2020, September 20). The power of journaling: Can journaling help us cope during troubled times? Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/supersurvivors/202009/the-power-journaling.

Sumber Gambar
Journals, P. (2019, September 18). person holds book. Unsplash. https://unsplash.com/photos/xPniC9gBr0E.