Maintaining Your Motivation at Work
Setiap orang memiliki motivasi untuk bekerja, tetapi tak banyak yang dapat mempertahankan ataupun mengembangkan motivasinya. Sering kali, motivasi cenderung menurun ketika seseorang mengerjakan hal yang sama terus menerus dalam kurun waktu yang lama. Motivasi juga dapat menurun ketika dihadapkan dengan berbagai macam beban tanggung jawab atau permasalahan ketika bekerja.
Motivasi sendiri merupakan suatu model dalam menggerakkan dan mengarahkan individu agar dapat melaksanakan tugas masing‐masing dalam mencapai tujuan dengan penuh kesadaran, kegairahan, dan bertanggung jawab (Suseno, 2010). Selain mendorong individu dalam mencapai tujuan, motivasi dapat membantu individu dalam menyelesaikan permasalahan atau menghadapi tantangan dengan lebih positif.
Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan dan mempertahankan motivasi, antara lain:
1. Membuat target pekerjaan yang mudah, spesifik, dan dapat dicapai secara harian
Buatlah target pekerjaan pribadi yang mudah secara spesifik dan sudah pasti dapat kamu penuhi pada hari itu juga. Hal ini dapat membantu untuk meningkatkan self-esteem dan self-confidence kita secara tidak langsung atas setiap target yang dapat terpenuhi dengan baik. Dalam membuat target harian, kita dapat terbantu dengan membuat reminder pada aplikasi HP (misalnya, kalender, Google Tasks, dll). Langkah ini secara tidak langsung dapat membantu diri kita memanajemen diri lebih baik lagi, lho!
2. Memberi hadiah atau apresiasi kecil yang efektif untuk diberikan terhadap diri sendiri atas setiap target yang terpenuhi
Ketika target terpenuhi, berilah reward yang efektif untuk diberikan bagi dirimu sendiri. Reward tidak selalu harus berupa hadiah barang mewah, kok. Contohnya, jika biasanya kamu membawa bekal dari rumah atau selalu membeli makanan yang murah, kamu bisa memberi reward kepada dirimu berupa makanan spesial kesukaanmu yang sedikit lebih mahal daripada biasanya. Contoh lainnya, kamu bisa memberikan reward kepada dirimu setelah pulang kerja, seperti luluran atau pergi ngopi dengan temanmu. Contoh reward lainnya yang tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali adalah memberi apresiasi terhadap dirimu berupa positive self-talk atas terpenuhinya target-targetmu. Namun, jika ada target yang tidak dapat kamu penuhi, coba evaluasi penyebabnya lagi dan berusahalah untuk mindful (fokus pada momen saat ini) supaya dirimu tetap dapat merasa tenang.
3. Berfokus pada aspek-aspek pekerjaan yang kamu senangi
Dalam setiap pekerjaan, selalu ada bagian yang kita senangi dan ada pula yang kurang kita senangi. Ketika kita bekerja, berfokuslah pada bagian-bagian yang menyenangkan meskipun pekerjaan tersebut membosankan. Memandang pekerjaan kita secara menyenangkan atau positif seperti ini bisa membantu kita untuk lebih dapat menikmati pekerjaan kita, lho!
4. Perhatikan kesehatan fisikmu – SEE (Sleep-Exercise-Eat healthy)
Banyak orang yang sering mengesampingkan pentingnya menjaga kualitas jam tidur, berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat, terlebih apabila mereka sedang memiliki tanggungan pekerjaan yang banyak, bahkan hingga harus lembur. Jika kita tidak memperhatikan kesehatan, maka dapat meningkatkan risiko penyakit yang pada akhirnya akan menghambat produktivitas kita dalam bekerja (Cho et al., 2020). Memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, dengan membuat kesehatan menjadi prioritas, kita pun dengan sendirinya akan memiliki gaya hidup yang sehat.
Kamu bisa memulai dari langkah sederhana, seperti menetapkan jadwal tidur teratur. Tidur yang teratur, diikuti dengan meningkatkan kualitas tidur, dapat membantu meningkatkan produktivitas kerja (Ishibashi & Shimura, 2020). Jika kamu memiliki pekerjaan kantoran yang mayoritas berada di depan layar komputer atau laptop, kamu bisa banget, nih, buat menerapkan sit-stand-walk dengan 20 menit kerja duduk, 8 menit kerja berdiri, lalu diikuti dengan 2 menit berjalan. Hal ini dapat membantu mengurangi durasi duduk, meningkatkan frekuensi transisi postural, dan meningkatkan aktivitas fisik intensitas ringan di kantor yang tidak banyak bergerak (Kar & Hedge, 2020).
5. Perhatikan kesehatan mentalmu
Selain memperhatikan kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu diperhatikan. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang mendukungmu untuk maju menjadi lebih baik. Hal ini dapat membantumu untuk mencurahkan bebanmu kepada orang lain dan mendapatkan feedback yang membangunmu. Ketika sedang diterpa stres karena pekerjaan, upayakan untuk tetap mindful dengan menerapkan mindfulness. Mindfulness merupakan tahapan saat individu mampu memberi perhatian dan menyadari apa yang sedang terjadi saat ini tanpa bersikap reaktif terhadap keadaan tersebut (Maharani, 2016). Mindfulness dapat membantumu untuk menjadi lebih rileks dan fokus pada momen saat ini. Pun jika kamu merasa kamu butuh bantuan lebih, kamu juga bisa curhat dengan psikolog melalui sesi konseling.
Itu tadi beberapa tips supaya kamu dapat meningkatkan dan mempertahankan motivasi saat bekerja. Kamu juga bisa mengembangkan tips tersebut dengan cara yang lebih kreatif. Selamat mencoba!
Penulis
Dorothea Natasya Dwi Nugraheni (Mahasiswa Fakultas Psikologi 2019, Universitas Sanata Dharma)
Penyunting
1. Verena Diandra Hermawan (Asisten P2TKP Angkatan 2022)
2. Putu Maharani Karuna Citra (Asisten P2TKP Angkatan 2022)
Daftar Acuan
Almasitoh, U. H. (2011). Stres kerja ditinjau dari konflik peran ganda dan dukungan sosial pada perawat. Psikoislamika: Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, 8(1).
Fishbach, A. How to Keep Working When You’re Just Not Feeling It. Harvard Business Review. https://hbr.org/2018/11/how-to-keep-working-when-youre-just-not-feeling-it.
Cho, S. S., Lee, D. W., & Kang, M. Y. (2020). The association between shift work and health-related productivity loss due to either sickness absence or reduced performance at work: A cross-sectional study of korea. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(22), 8493. https://doi.org/10.3390/ijerph17228493.
Ishibashi, Y., & Shimura, A. (2020). Association between work productivity and sleep health: a cross-sectional study in Japan. Sleep health, 6(3), 270-276. https://doi.org/10.1016/j.sleh.2020.02.016.
Kar, G., & Hedge, A. (2020). Effects of a sit-stand-walk intervention on musculoskeletal discomfort, productivity, and perceived physical and mental fatigue, for computer-based work. International Journal of Industrial Ergonomics, 78, 102983. https://doi.org/10.1016/j.ergon.2020.102983.
Maharani, E. A. (2016). Pengaruh pelatihan berbasis mindfulness terhadap tingkat stres pada guru PAUD. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 9(2), 100-110.
Healthdirect. (n.d.). Motivation: How to get started and staying motivated. https://www.healthdirect.gov.au/motivation-how-to-get-started-and-staying-motivated.
Suseno, M. N. M. (2010). Pengaruh dukungan sosial dan kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasi dengan mediator motivasi kerja. Jurnal Psikologi, 37(1), 94-109.
Sumber Gambar
Ueberberg, J. (2021). Woman in orange sleeveless top sitting on couch photo [Stock Image]. Unsplash. https://unsplash.com/photos/BaSeK7rwc1A.