Karya Tulis,  Podjok Merenung

Lakukan Apapun Untuk Belajar

Sepanjang saya dapat mengingat masa SMP, saya adalah orang yang pemalu, sangat enggan bergaul dan menjalin relasi pertemanan, serta tidak suka berkenalan dengan orang baru. Sifat saya yang pemalu membuat saya tidak melakukan usaha optimal dalam beberapa hal di sekolah, terutama yang tidak saya kuasai seperti olah raga dan musik, hal ini karena saya takut gagal dan merasa malu jika diperhatikan oleh teman-teman, terutama teman lawan jenis. Saya takut akan dianggap sebagai perempuan lemah, manja, dan tidak bisa apa-apa. Melihat teman-teman lelaki saya yang sepertinya hebat dalam hal apapun membuat saya merasa tidak mampu.
Setelah memasuki masa SMA dengan persetujuan saya, ibu mendaftarkan saya ke sekolah homogen. Pada masa-masa di SMA perlahan rasa percaya diri saya mulai meningkat, contoh signifikan yang saya rasakan adalah dalam bidang olah raga. Saya tidak lagi takut gagal dan mau mencoba berapa kali pun banyaknya, saya tidak lagi takut terlihat lemah. Hal ini karena teman-teman sekolah saya semuanya juga perempuan -walaupun tidak semua- yang memiliki kemampuan tidak jauh berbeda dengan saya. Pada masa ini pula, saya berani mencoba berbagai hal baru karena tidak lagi takut dipandang buruk ketika gagal terutama oleh teman-teman laki-laki seperti di masa SMP, saya tidak perlu lagi merasa malu untuk gagal ketika mempelajari hal yang belum saya kuasai.
Berpindah dari SMP heterogen ke SMA homogen, ada beberapa hal yang saya korbankan dan ada beberapa hal yang awalnya tidak saya sukai. Tapi dengan bersekolah di sekolah homogen, saya dapat mencoba berbagai hal yang sebelumnya malu untuk saya lakukan dan saya juga dapat berusaha untuk mempelajari hal baru secara optimal karena tidak lagi takut gagal dan dianggap lemah.
Terkadang ada beberapa hal yang harus kita korbankan untuk dapat meraih sesuatu yang lain, kita hanya harus mengerti dan memahami hal mana yang lebih penting bagi diri kita sendiri.
Sometimes you win, but sometimes you learn.
Penulis : Aulia Dara Devina
Editor : Merrysha & Andre