Karya Tulis,  Podjok Merenung

Ketika Semesta Ikut Bekerja Untukmu

And, when you want something, all the universe conspires in helping you to achieve it.
— Paulo Coelho

Kalau kata anak-anak indie, “Biarkan semesta yang bekerja.” Apakah kalian pernah dengar kata-kata itu juga? Benar enggak, sih, semesta bisa bekerja atas hidup kita? Ternyata hal itu ada penjelasannya, lho.

Law of attraction—atau dalam bahasa Indonesia disebut hukum tarik-menarik—pada prinsipnya, menarik sesuatu ke dalam hidup serta memercayai dan fokus terhadap hal tersebut. Singkatnya, law of attraction percaya dengan konsep pikiran, yaitu pikiran dan perasaan seseorang dapat memengaruhi realitas dan hasil hidup mereka. Hukum ini percaya bahwa semua yang terjadi dan dialami di bumi merupakan hasil dari manifestasi pikiran dan perasaan seseorang. Baik hal positif maupun hal negatif, jika terus dipikirkan, dipercaya, dan menjadi fokus, maka hal tersebut akan terjadi. Dengan memfokuskan pikiran dan emosi pada hal-hal positif, maka akan menarik pengalaman dan hasil yang positif dalam hidup. Sebaliknya, pikiran dan emosi yang negatif dapat menyebabkan pengalaman dan hasil yang negatif.

Cara kerja law of attraction berhubungan dengan cara kerja pikiran dan kesadaran manusia. Dalam ilmu Psikologi, hal tersebut juga digunakan oleh teori kepribadian Freudian. Pada teori kepribadian Freudian dijelaskan mengenai model topografi. Model topografi ini terdiri dari conscious atau alam sadar, preconscious, dan unconscious atau alam bawah sadar (Burger, 2014). Conscious merupakan pikiran yang disadari saat ini, misalnya ketika kamu mengatakan apa yang sedang kamu pikirkan. Conscious hanya mampu menangani sebagian kecil informasi yang disimpan dalam pikiran. Kumpulan informasi yang sudah dikumpulkan membentuk preconscious. Informasi yang disimpan dalam preconscious ini bisa di akses kembali oleh conscious meskipun agak sedikit sulit. Unconscious merupakan sebagian besar pikiran dan yang paling penting dari sudut pandang psikoanalitik. Akses untuk memanggil atau membawa hal-hal yang ada di unconscious menuju conscious memang lebih sulit. Meskipun begitu, hal-hal yang ada dalam unconscious ini berperan penting dalam perilaku sehari-hari kita.

Salah satu yang berhubungan erat dengan law of attraction adalah alam bawah sadar manusia atau subconscious atau dalam teori Freudian disebut unconscious. Nurhayati et al. (2023) juga menyebutkan, alam bawah sadar ini seperti hard drive yang menyimpan data kehidupan seseorang secara otomatis. Hal-hal yang ada dalam hard drive tersebut, misalnya seperti emosi, pikiran, perasaan, kebiasaan, rasa kecewa, rasa cinta, nilai-nilai kehidupan, skill, trauma, masa lalu, dan lain-lain. Alam bawah sadar menyimpan semua data dan memori seseorang, sedangkan alam sadar akan melakukan proses filter terkait informasi yang akan diterima sebelum masuk ke alam bawah sadar. Pada kondisi tertentu, semua data dan informasi yang ada pada alam bawah sadar akan dieksekusi atau dijalankan, kondisi ini disebut sebagai trance (Zainurrahman, 2016). Alam bawah sadar inilah yang mengendalikan dan berperan besar dalam memengaruhi sifat serta keputusan yang memiliki dampak besar pada hidup ataupun masa depan seseorang.

Uniknya, dalam law of attraction terdapat superconsciousness. Superconsciousness merupakan sesuatu yang memiliki kuasa jauh lebih besar daripada kesadaran manusia, baik conscious maupun unconscious. Tuhan, roh kudus, malaikat penjaga, ataupun alam semesta ini dapat dikatakan sebagai superconsciousness. Law of attraction ini seperti sebuah penerbangan untuk mencapai sesuatu yang diinginkan atau dimanifestasikan. Unconscious adalah pilotnya, kemudian superconsciousness adalah GPS-nya. Kalau subconscious atau unconscious menyimpan masa lalu, maka superconscious menyimpan rahasia masa depan. Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk tahu cara kerja alam bawah sadar atau unconscious (Nurhayati et al, 2023).

Law of attraction memiliki 3 prinsip (Scott, 2022), yaitu: 

  1. Like attract like
    Prinsip ini menyatakan bahwa sesuatu yang mirip atau serupa akan saling tarik-menarik. Ibaratnya seperti magnet, ia akan menarik benda-benda logam. Begitu pula ketika dirimu menyukai sesuatu, hal tersebut akan memancarkan frekuensi dan menarik hal-hal yang kamu sukai juga.
  2. Nature abhors a vacuum
    Alam semesta tidak menyukai kekosongan atau kehampaan. Seperti bumi dan semesta yang tidak terdapat ruang kosong, begitu pula pikiran kita. Pikiran kita akan selalu ada ruang untuk berpikir karena alam semesta dan pikiran kita saling membentuk hubungan tarik menarik.
  3. The present is always perfect
    Akan selalu ada hal yang tak terduga terjadi dalam hidup ini. Maka dari itu, fokuslah dengan hari ini. Curahkan dan fokuskan energimu untuk apa yang terjadi hari ini.

Secara tidak sadar, hal ini yang terjadi pada hidup saya. Ketika saya fokus dengan harapan dan keinginan saya, ternyata pikiran saya menarik hal-hal yang saya inginkan dari semesta ini. Awalnya saya tidak menyadari bahwa hukum ini bekerja pada diri saya. Sampai pada suatu saat ketika sharing dengan seseorang, berujung pada pembahasan tentang law of attraction ini. Setelah saya sharing dengan orang tersebut, saya merenungkan kembali proses hidup yang sudah saya lalui dan bagaimana saya meraihnya. Ternyata ketiga prinsip tersebut terjadi pula dalam hidup saya. Sesimpel menempelkan foto atau tulisan tentang harapan atau cita-cita saya di kamar atau saya jadikan wallpaper di smartphone. Selain itu, mencari dan bergabung dengan komunitas yang berkaitan dengan cita-cita saya, melakukan afirmasi positif, serta masih ada beberapa hal lainnya. Saya juga menyadari bahwa ternyata pikiran memiliki kekuatan yang besar dalam mengambil tindakan.

Bagi saya, hukum ini cukup keren karena banyak hal yang tercapai dalam hidup saya menggunakan cara kerja law of attraction ini. Ya, meskipun masih ada beberapa kritikus dan ilmuwan yang kurang memercayai hukum ini karena dianggap kurang memiliki bukti ilmiah. Lalu, bagaimana menurutmu tentang law of attraction ini?


Penulis
Bernardin Chrisnaning Widowati (Asisten P2TKP Angkatan 2022)

Penyunting
1. Bernadeta Karisma Putri (Asisten P2TKP Angkatan 2022)
2. Putu Maharani Karuna Citra (Asisten P2TKP Angkatan 2021)


Daftar Acuan
Burger, J. M. (2014). Personality. Cengage Learning.

Nurhayati, P., Asbari, M., & Naharussurur, A. R. (2023). Law of attraction: Inilah Jalan Meraih Impian? Literaksi: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1(02), 128-132.

Scott, E. (2022, November 07). What Is the Law of attraction? Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/understanding-and-using-the-law-of-attraction-3144808#toc-the-laws-of-attraction.

Zainurrahman, Z. (2016). Peran pikiran bawah sadar (subconscious mind) dalam proses menulis dan pembelajaran naratif. Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 4(1), 49-58.

Sumber Gambar
Bernardin Chrisnaning Widowati (camera-person)