Karya Tulis,  Podjok Merenung

Emansipasi Diri

Setiap individu tentu memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya. Namun, kerap kali hal ini dilupakan. Pemikiran, sifat, karakter diri, ataupun standar yang dimiliki seseorang diterapkan kepada orang lain yang kemudian menghasilkan standar sosial. Singkatnya, standar sosial menjadi tolok ukur penilaian tentang baik atau tidak baiknya seseorang, seolah-olah mengabaikan perbedaan dan keunikan di setiap individu.  Kemudian, standar sosial tersebut diterapkan oleh individu kepada dirinya sendiri, begitu pun dengan saya.

Saya adalah seorang perempuan dengan bentuk tubuh yang kurus, tinggi, berbahu lebar dan bidang. Orang lain tak jarang mengomentari bentuk tubuh saya, contohnya adalah ketika saya memakai pakaian yang terbuka di bagian bahu dan juga tidak menutupi tulang selangka. Kata mereka, saya nampak sangat kurus dengan terlihatnya tulang selangka saya. Kata mereka, lelaki yang tertarik pada perempuan kurus yang menggunakan pakaian terbuka mungkin sama dengan anjing yang tertarik pada “tulang”. Kata mereka, bahu yang lebar dan bidang membuat saya terlihat maskulin seperti laki-laki. Katanya perempuan yang baik-baik tidak mengenakan pakaian terbuka. Pada akhirnya, dengan segala pertimbangan, saya memutuskan untuk menjadi perempuan yang “lebih suka” menggunakan kaos oblong dan celana panjang, meskipun sebenarnya saya juga ingin menggunakan blouse dengan bagian bahu terbuka. Saya memutuskan untuk berpakaian tertutup dan yang tidak menonjolkan bagian bahu serta tulang selangka, hingga akhirnya saya menjadi nyaman dengan pakaian yang seperti ini : kaos oblong dan celana panjang.

Ini cerita saya, tapi belum tentu Anda, atau orang lain di luar sana. Anda bisa saja bertubuh gemuk, tetapi juga direndahkan. Anda bisa saja menggunakan pakaian tertutup, tetapi tetap dicibir karena dipandang tidak “gaul”, dan masih banyak contoh lainnya. Tulisan ini bukan tentang “jangan mengatakan hal-hal yang sekiranya bisa menyakiti orang lain”, tetapi tentang “menjadi diri Anda sendiri”. Menjadi diri Anda sendiri berarti melakukan apa yang membuat Anda nyaman. Hal tersebut bukan dilakukan karena perkataan orang lain, terlebih perkataan yang menyakiti hati. Anda juga bisa memperbaiki diri atas keinginan sendiri dan bukan untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Tulisan ini tentang bagaimana belajar nyaman dengan diri sendiri, baik itu tentang cara berpakaian, cara bersikap, cara bekerja, sifat dan karakter diri, kemampuan, dan semua aspek yang ada pada diri kita. Lakukan apa yang membuat Anda nyaman. Pakailah pakaian terbuka jika Anda nyaman, pakailah pakaian tertutup jika Anda nyaman. Tidak perlu mengubah angka di timbangan jika Anda sudah nyaman, tapi berusahalah lebih keras jika Anda belum nyaman. Kurus, gemuk, tinggi, pendek, pendiam, ceria, wanita karir, ibu rumah tangga, mengejar, dikejar. Anda jadilah Anda, nyaman sebagai Anda.

 Hari Kartini memang sudah lewat, tetapi izinkan saya mengucapkan selamat memperingati hari emansipasi wanita Indonesia untuk Anda, para wanita hebat, ataupun yang merasa belum hebat, tidak masalah. Semuanya butuh proses. Kepada para laki-laki, artikel ini juga bisa untuk Anda. Jadilah diri Anda senyaman Anda.