Sudut Berbagi,  Training

Dosen dan Nilai Sanata Dharma

Sebuah instansi pendidikan seperti universitas memerlukan pengajar untuk mendidik mahasiswa. Menjadi seorang dosen bukanlah hal yang mudah karena memiliki berbagai tugas dalam menjalankan peran sebagai bagian dari sistem pendidikan. Dosen ditugaskan untuk melakukan penelitian, memberikan bimbingan akademik, turut dalam pengembangan kurikulum, mengikuti kegiatan akademik, mengurus hal-hal administratif, mengembangkan profesionalitas dan mengajar mahasiswa. Dalam menjalankan tugas sebagai Dosen Universitas Sanata Dharma, mereka diminta selalu bertindak sesuai dengan nilai-nilai Ignasian dan Driyarkara. 

Kegiatan training ini dilakukan dalam rangka menanamkan nilai-nilai yang dipegang oleh Universitas Sanata Dharma. Selain itu, kegiatan ini bertujuan agar dosen-dosen mampu saling mengenal satu sama lain dan berdinamika dengan baik. Dirancang oleh Biro Personalia dan bekerja sama dengan P2TKP, kegiatan ini mampu berjalan dengan lancar. Adapun dosen yang terlibat berasal dari prodi Teknologi Rekayasa Mekatronika, Teknologi Elektromedis, Filsafat Keilahian, Pendidikan Biologi, Pendidikan Keagamaan Katolik, dan Teknik Mesin. 

Bounding games dilakukan pada hari Kamis, 21 September 2023. Bertempat di Rumah Retret Panti Semedi, Kabupaten Klaten, bersama dengan 1 trainer, 3 fasilitator, dan 13 peserta. Kegiatan dibuka oleh Pak Martono dari Biro Personalia. Tim training memulai dengan saling memperkenalkan diri, mengenalkan jargon pada peserta, dan melakukan permainan bounding yang terdiri dari permainan Angin Berhembus, permainan BINGO, serta permainan Similarities & Fun Fact. Permainan pada hari pertama kami fokuskan pada perkenalan antar dosen. Dimulai dengan permainan Angin Berhembus yang memunculkan kemampuan mengobservasi dan mendekatkan diri secara fisik. Kemudian,  pada permainan BINGO peserta diminta mencari orang yang memiliki ciri sesuai pada tabel dan saling berkenalan. Selanjutnya, dalam permainan Similarities & Fun Fact peserta akan saling berbincang dalam kelompok tentang kesamaan dan fakta unik atau pengalaman menarik dari tiap anggota. Tujuan bounding games yaitu untuk saling mengenal satu sama lain, dimulai dari ciri fisik yang tampak dari luar hingga ke ciri dan pengalaman yang lebih pribadi. 

Hari kedua dilakukan pada Jumat, 22 September 2023 bertempat di lapangan rumput yang ada di Rumah Retret Panti Semedi. Kegiatan dibuka dengan ice breaking Opposite dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Peserta diminta untuk mengikuti tiga pos dan akan mendapatkan hadiah puzzle dari tiap pos. Pos pertama diisi dengan permainan Pingpong Tiup yang secara tidak langsung mengajarkan cara menyusun strategi, berkolaborasi untuk kontribusi, mentoleransi kesalahan, dan saling membantu antar anggota tim. Pos kedua diisi dengan permainan Istana Gelas untuk bisa memahami bagaimana caranya menjaga keseimbangan yang sering diidentikan dengan keadilan, mendengarkan komando dari pemimpin, dan kerja sama saat menjadi dosen. Pada pos ketiga, peserta akan melakukan permainan Beyond The Limit yang mengharuskan mereka bermain peran dengan beberapa kekurangan fisik yang berbeda-beda. Melalui permainan ini peserta diharapkan mampu menghargai keberagaman serta keluhuran martabat manusia dengan setiap keistimewaan yang dianugerahkan Tuhan.

Setelah semua permainan outdoor selesai, peserta dikumpulkan di Ruang Ignasian untuk bersama-sama menyusul puzzle yang sudah dikumpulkan tiap-tiap kelompok. Pada akhirnya, hanya akan ada satu Puzzle besar dengan gambar Ignasian yang bermakna bahwa para dosen diharapkan dapat bekerja sama dan berkontribusi berdasarkan variasi kemampuan masing-masing. Saat istirahat untuk snack, peserta juga diminta berkeliling lalu mengambil foto sebuah benda yang memiliki makna. Makna tersebut dikaitkan dengan harapan mereka untuk menjadi sosok dosen yang seperti apa lalu saling mempresentasikannya kepada semua peserta. Para peserta mampu menyampaikan makna-makna yang sangat dalam seperti ingin mendidik mahasiswa menjadi semakin kuat menempuh ilmu di tengah keterbatasan, menyejukan mahasiswa saat terik, dan menjadi sosok seperti ibu yang mengayomi. 

Peserta tampak puas dengan kegiatan selama dua hari berdinamika dengan Tim Training P2TKP. Mereka dapat merasakan  nilai-nilai Ignasian yaitu, mencintai kebenaran, memperjuangkan keadilan, menghargai keragaman, dan menjunjung tinggi keluhuran martabat manusia. Hal ini tergambar pada salah satu isi evaluasi “Materi yang dibawakan sesuai dan mengena pada kebutuhan tetapi dikemas dengan menarik”. Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk menggali harapan-harapan yang akan diwujudkan sebagai seorang dosen. Meskipun demikian, tim P2TKP juga mendapatkan evaluasi mengenai sound system yang tidak bisa digunakan secara optimal sehingga terkadang membuat peserta tidak bisa mendengar instruksi dengan jelas. 

 

Penulis
Maria Yosephin De Gama (Asisten P2TKP Angkatan 2022)

Penyunting
Maria Putri Dwi Astuti (Asisten P2TKP Angkatan 2023)

Sumber Gambar
Dokumentasi Tim Proyek Training P2TKP.