Aku Butuh Diapresiasi
“Wah selamat ya!”
Ketika Anda membaca kalimat di atas, apa yang Anda pikirkan? Tepat, sebuah kalimat yang menunjukkan apresiasi terhadap orang lain. Di saat orang lain melakukan sesuatu yang luar biasa atau meraih keberhasilan, kita sering memberikan pujian kepadanya. Apalagi jika orang tersebut adalah orang yang dekat dengan kita seperti teman, keluarga, pacar, dan siapapun itu. Tetapi, apakah Anda tahu bahwa ada sosok yang sangat dekat dengan kita? Orang itu adalah diri kita sendiri. Pernahkah Anda memberi apresiasi terhadap diri sendiri? Boro-boro apresiasi, kenal pun belum. Wah, betapa malangnya diri kita ini! Padahal diri kita menjadi teman yang sangat bisa diandalkan di setiap situasi dan waktu.
Tenang, kita akan mengenal apresiasi diri atau self-appreciation melalui tulisan ini. Apresiasi diri adalah sikap dan perilaku kita dalam hal memahami, mencintai, menghargai, serta mengakui diri kita sendiri terhadap pikiran, perasaan, dan tindakan kita. Apresiasi diri menjadi salah satu bentuk dari cinta diri. Namun, ada beberapa orang yang masih salah memahami apresiasi diri sehingga mereka tidak melakukan apresiasi terhadap dirinya sendiri. Ada yang berpandangan bahwa kita harus keras terhadap diri kita supaya lebih mudah sukses. Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa kita harus sukses terlebih dahulu, setelah itu baru bisa diapresiasi. Terkait kekeliruan ini, ada satu pertanyaan yang dapat kita renungkan bersama, yaitu “bukankah jauh lebih mudah mencapai kesuksesan ketika kita mampu bekerja sama dengan diri kita sendiri?”
Jika kita ingin bekerja sama dengan diri sendiri, maka kita perlu memiliki hubungan yang hangat dengan diri kita. Salah satu cara membangun kehangatan tersebut ialah dengan memberikan apresiasi kepada diri sendiri. Robbins (2007) menyebutkan terdapat lima manfaat melakukan self-appreciation, yaitu sebagai berikut.
- Meningkatkan kepercayaan diri.
Mengapresiasi diri sendiri akan membantu Anda dalam mengenal diri sendiri seperti talenta, keterampilan, potensi, kepribadian, sifat, dan nilai-nilai hidup positif yang Anda miliki. Setelah Anda mengenal diri sendiri yang memiliki banyak karunia, Anda akan menjadi lebih bersyukur dan percaya diri. Namun, Anda perlu hati-hati jangan sampai percaya diri secara berlebihan. Hal ini dapat memunculkan sikap sombong. Cukup mudah dalam mengenali kesombongan, yaitu muncul sikap yang mendewakan diri sendiri dan menganggap remeh orang lain atau memandang orang lain tidak akan sehebat diri kita sendiri.
- Meningkatkan kesehatan
Mengapresiasi diri sendiri akan membantu meningkatkan kesehatan jasmani dan mental Anda. Pemikiran dan perasaan yang positif dari aktivitas mengapresiasi diri sendiri dapat membantu kita memiliki kesehatan yang prima. Banyak penelitian yang menunjukkan adanya hubungan positif antara mencintai diri sendiri dan kesejahteraan fisik atau psikologis. Anda bisa membaca literatur-literatur tersebut lebih luas secara mandiri.
- Meningkatkan daya tarik
Mengapresiasi diri sendiri akan membantu meningkatkan daya tarik Anda terhadap situasi positif, kesuksesan, dan banyak hal yang Anda fokuskan untuk diraih. Daya tarik di sini bukan dipahami secara sempit sebagai penampilan diri tetapi dipahami sebagai pengaplikasian dari law of attraction atau hukum tarik menarik. Scott (2020) menyatakan law of attraction adalah filosofi yang meyakini jika seseorang memiliki pikiran positif akan membawa hasil yang positif ke dalam hidup seseorang. Sebaliknya, jika seseorang memiliki pikiran negatif akan membawa hasil yang negatif ke dalam hidup seseorang.
- Memudahkan mencapai keinginan pribadi
Mengapresiasi diri sendiri akan memberikan motivasi bagi Anda untuk terus mencapai sesuatu yang diinginkan seperti karier, cita-cita, target pekerjaan, kondisi keuangan, dll.
- Menjadi pondasi untuk mengapresiasi orang lain
Kita sering mendengar kalimat seperti ini “sebelum kita mencintai dan berbuat baik kepada orang lain, kita perlu mencintai dan berbuat baik terlebih dahulu kepada diri sendiri”. Kalimat tersebut menunjukkan bahwa mengapresiasi diri sendiri menjadi pondasi penting yang mendukung kita dalam mengapresiasi orang lain.
“Lalu, bagaimana cara mengapresiasi diri?”
Mengapresiasi diri sendiri dapat dilakukan dengan mudah. Tidak ada cara pasti yang dilakukan secara kaku. Oleh sebab itu, mengapresiasi diri itu seperti sebuah seni. Menarik bukan? Ada empat cara mengapresiasi diri sendiri, yaitu bersyukur, fokus pada kekuatan, memberikan apresiasi terhadap pencapaian diri, dan berbagi cerita dengan teman yang Anda percayai. Adapun penjelasannya sebagai berikut.
Pertama, Anda perlu mensyukuri karunia-karunia yang Anda miliki. Perlu diingat bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan keunikannya masing-masing. Anda dapat mengakui dan menerima keunikan-keunikan tersebut. Dengan begitu, kita bisa menjadi diri kita sendiri yang patut diapresiasi. Anda bisa melakukan cara ini dengan menulis satu hal – apapun itu yang ingin Anda syukuri setiap hari. Cukup satu hal saja dan berbeda tiap harinya. Anda bisa menuliskan di manapun itu, misalnya di catatan kecil, buku harian, atau papan jadwal, yang terpenting ialah di tempat yang sering Anda lihat sehingga Anda bisa terus membacanya.
Kedua, fokus pada kekuatan. Kita pasti memiliki kekuatan atau kelebihan di bidang tertentu. Anda perlu fokus terlebih dahulu pada kekuatan/kelebihan yang Anda miliki supaya Anda bisa mengoptimalkan kembali kekuatan tersebut. Setelah itu, Anda bisa mengoptimalkan kelemahan Anda. Mengapa demikian? Jika Anda fokus pada kelemahan terlebih dahulu, Anda akan mudah pesimis dan cenderung sulit mengembangkan diri. Anda dapat melakukan cara ini dengan menulis kekuatan/kelebihan yang Anda punyai dan silahkan dioptimalkan kekuatan tersebut. Jika dirasa cukup, Anda bisa beralih mengoptimalkan kelemahan Anda dengan cara yang sama pada kekuatan Anda.
Ketiga, Anda dapat memberikan apresiasi terhadap pencapaian diri. Apresiasi ini merupakan hadiah atas kerja keras yang telah Anda lakukan dan akan memotivasi Anda untuk bisa mencapai target-target lain. Seberapa besar usaha Anda perlu diapresiasi, tidak perlu menunggu hingga mendapatkan hasil yang memuaskan, termasuk ketika Anda belum berhasil mencapai keinginan. Bentuk apresiasi bermacam-macam, seperti melakukan aktivitas yang menyenangkan, menonton film, bermain, jalan-jalan, atau menjadwalkan secara rutin aktivitas ‘me time’. Bahkan kata-kata yang apresiatif pun dapat diucapkan untuk diri kita sendiri seperti ‘Wah kamu hebat, sudah sampai tahap ini!’, ‘Selamat ya, perjuanganmu tidak sia-sia!’, ‘Aku bersyukur bisa mendapatkan pengalaman ini meskipun belum lolos seleksi. Tak apa, besok kucoba lagi, semangat!’.
Keempat, berbagi cerita dengan teman yang Anda percayai. Cara ini dapat membantu Anda dalam mengapresiasi diri. Carilah seseorang yang dapat Anda percaya seperti teman dekat, sahabat, pacar, atau orangtua. Anda dapat bercerita tentang cara Anda mengapresiasi diri sendiri kepada orang tersebut. Tujuannya adalah agar mereka memberikan penguatan atau bantuan bagi Anda dan bahkan memberikan masukan supaya kita bisa lebih berkembang.
Itu tadi ulasan tentang self-appreciation atau apresiasi diri sendiri beserta cara melakukannya. Anda bisa mempraktikkannya dengan cara-cara sekreatif mungkin. Selamat mencoba!
Daftar Acuan:
Robbins, M. (2007). Focus on the good stuff: The power of appreciation. John Wiley & Sons.
Scott, E. (2020, 18 November). What is the law of attraction? Verrywellmind. https://www.verywellmind.com/understanding-and-using-the-law-of-attraction-3144808
Penulis : Yustinus Phoebe Setiawan
Penyunting : Anak Agung Ayu Metta Nanda Kusuma