APA YANG KAMU HARAPKAN?
10/12/2018
Suatu hari saya mendapatkan tawaran untuk bergabung bersama sekelompok orang yang memberikan pendampingan psikologis kepada teman-teman muda dengan kehamilan tidak direncanakan. Saat itu saya remaja berusia 18 tahun dengan sejuta mimpi. Salah satu yang telah saya putuskan di usia tersebut adalah memberikan hidup saya untuk melayani sesama. Pada saat itu saya sangat antusias karena tawaran tersebut adalah kesempatan bagi saya untuk berbagi. Disamping itu, saya berharap dapat belajar bagaimana peran psikologi di masyarakat.
Setelah kegiatan tersebut berjalan selama enam bulan, saya merasa bahwa saya tidak cukup berkembang di tempat tersebut. Tiga bulan terakhir saya di sana tidak diiringi dengan semangat yang sama seperti diawal. Dengan berbagai kegiatan lainnya yang saya miliki, menjalankan program tersebut menjadi terasa berat. Perjalanan pergi-pulang selama kurang lebih 2 jam yang harus ditempuh untuk sampai ke lokasi pertemuan semakin membuat saya merasa lelah. Teman-teman di sana terkadang tidak merespon kami dengan baik. Selain itu, kelompok saya tidak memiliki agenda yang terstruktur dalam memberikan pendampingan. Saat itu yang saya pikirkan adalah saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan dari kegiatan ini.
Evaluasi diadakan diakhir keikutsertaan saya. Sebelum evaluasi dilaksanakan, saya merefleksikan apa yang telah saya lalui di sana. Satu hal yang hingga saat ini menjadi pengingat saya adalah melayani tanpa mengharapkan imbalan. Saat itu, saya berharap mereka akan memberikan respon yang baik dari apa yang telah kami bagikan. Saya berharap belajar banyak mengenai psikologi dari kegiatan kami. Ketika semua yang saya harapkan tidak terpenuhi, saya membatasi diri untuk melayani mereka. Menjadikan semua situasi adalah hal yang tidak mendukung saya hadir bersama mereka. Saya tidak mampu mengendalikan kekurangan saya sebagai manusia yang memikirkan keuntungan. Saya terjebak pada pemikiran hubungan timbal balik yang setara.
Bekerja adalah salah satu tempat kita untuk melayani. Kondisi-kondisi seperti, klien yang tidak ramah, komunikasi antar rekan kerja yang kurang baik, pembagian kerja yang tidak adil, dan situasi tidak nyaman lainnya sangat mungkin terjadi di situasi kerja. Apakah situasi seperti itu akan membuat kita menjadi tidak optimal dalam bekerja? Membalas klien yang tidak ramah dengan ketidakramahan? Apakah komunikasi yang kurang baik menjadikan kita kerja seadanya?
Melayani adalah bagaimana memberikan sehabis-habisnya diri ini tanpa takut kekurangan, sakit, bahkan mati.
Selamat melayani ☺
Penulis : Elisabeth Desy
Editor : Merrysha & Andre
Previous