Be a Positive Leader
06/12/2018
“Be A Positive Leader!”
Begitulah kalimat yang diteriakan oleh siswa siswi pengurus OSIS SMA St. Mikael dalam pelatihan kepemimpinan tingkat dasar. Pada kesempatan kali ini, P2TKP dipercayakan untuk memberikan pelayanan berupa pelatihan kepemimpinan kepada pengurus OSIS. Tim training dipercayakan kepada Stefany Margareth, Ivan Anwar, dan Magda Hermahera bersama trainer Timotius Raditya Hernawa. Pelatihan dilangsungkan selama dua hari dengan metode yang sangat menyenangkan.
Pelatihan ini didasarkan dengan analisis kebutuhan kepada siswa-siswa pengurus OSIS dan sekaligus sebagai pelatihan pertama bagi pengurus OSIS yang baru saja terpilih. Hari pertama pelatihan ini dimulai dengan sambutan hangat dari pihak sekolah dan perkenalan yang ramah dibawakan oleh Tius tentunya dengan ice breaking yang mengundang gelak tawa pula, setelah saling mengenal maka apa yang menjadi harapan dalam mengikuti pelatihan ini? peserta dibawa untuk menuliskan harapan dan kekhawatiran mereka selama mengikuti pelatihan dan dirangkai menjadi sebuah pohon harapan dan sebuah pohon kekhawatiran. “Aku berharap aku dapat menjadi pemimpin yang baik”, “khawatir bila pelatihan membosankan” begitu tulis salah satu peserta.
Pelatihan ini berfokus pada bagaimana pengurus OSIS dapat mengenali potensi yang dimiliki dan bagaimana potensi itu dapat dimanfaatkan dalam tugasnya sebagai seorang pemimpin, tentunya dalam pelatihan ini peserta akan diajak untuk mendalami dirinya melalui berbagai metode, salah satunya adalah dengan menggunakan instrumen tes kepribadian. Tes ini bertujuan untuk mengenali karakteristik kepemimpinan diri sendiri maupun rekan kerja.
Siapa itu pemimpin? Sesi awal yang dibawakan oleh Tius, dengan harapan bahwa peserta dapat mengenali dirinya dengan baik dan menyadari bahwa dirinya memiliki sifat yang dapat menjadi potensi untuk menjadi pemimpin, tentu dalam tugasnya sebagai pengurus OSIS. Menyadari sifat positif dan negatif akan mengarahkan peserta akan kesadaran diri bagaimana cara meningkatkan dan memanfaatkan sifat negatifnya atau bagaimana ia akan mengatasi yang menjadi kelemahan dirinya. Refleksi menjadi poin penting dalam hal ini.
Menyenangkan begitu reaksi yang terlihat dari peserta pelatihan ketika mengetahui tipe kepribadian dirinya dan rekan kerjanya. Sesi selanjutnya berbicara tentang POACE. Apakah POACE itu? POACE (Planning, Organizing, Actuating, Controling, dan Evaluating) merupakan strategi manajemen yang digunakan untuk merumuskan suatu kegiatan. Selain POACE, terdapat pula strategi SMART Goals. Pada sesi ini tim dan Tius mengajak peserta untuk merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kepengurusan OSIS selama setahun. Kegiatan berlangsung dengan sangat baik dan diskusi yang sangat menarik dari peserta, guru dan juga tim.
Kegiatan di hari kedua merupakan kegiatan outbound,. permainan yang dirancang oleh tim bertujuan untuk memunculkan kepemimpinan peserta dan juga sebagai implementasi dari materi yang telah didapatkan terutama pada materi mengenai POACE, SMART Goals. Outbound diakhiri dengan debrief oleh Tius. Kemudian peserta melakukan refleksi dengan mengingat kembali harapan serta kekhawatiran yang dituliskan diawal pelatihan. Pelatihan ditutup dengan hangat dan cerita wayang yang menarik dari kepala sekolah SMA St. Mikael.
Sangat mengasyikan dan kakak kakak trainer yang ramah dan seru bisa mengajarkan dan memberikan pemahaman tentang kepemimpinan dan keorganisasian – Christian genta brajamusti
Semoga bisa berkembang lebih baik lagi. Terimakasih atas pelatihannya untuk 2 hari ini saya sangat senang – Theresia Y. Samangun Lain
Seruu, karna melatih kepemimpinan dalam memimpin suatu kelompok – Diva
Saya merekomendasikan kepada teman2 sekolah lain bahwa kegiatan seperti ini sangat berguna apalagi saat adanya program osis sendiri – Aditya
Penulis : Stefany Margareth
Previous
Kiki, Do You Love Me?
Newer
One Comment
Pingback: