Sindrom Kepiting: Mengapa Enggan Melihat Kesuksesan Orang Lain?
Pernahkah Anda menyadari bahwa kepiting yang berada dalam satu ember yang sama akan berusaha untuk menarik kepiting lain yang berusaha untuk keluar dari wadah tersebut? Faktanya, kepiting melakukan hal tersebut untuk menyelamatkan kawannya agar tidak diburu oleh pemangsa. Kepiting memiliki sifat alami untuk mati bersama dengan kepiting lainnya daripada harus melarikan diri dari kelompoknya (Aaron & Smith, 1992), namun kepiting juga merupakan hewan pemakan segala ,bahkan dapat memakan sesamanya atau kanibal (Supadminingsih et al., 2015). Jika dianalogikan ke sifat manusia, sifat seperti ini seolah menggambarkan individu yang tidak mau melihat orang lain lebih sukses dibandingkan dirinya. Individu akan merasa terancam dengan keberhasilan tersebut sehingga muncul perasaan tidak senang yang mendorong untuk melakukan tindakan yang dapat menghambat dan menjatuhkan individu yang lain.
Pola perilaku tersebut menggambarkan crab mentality atau mentalitas kepiting. Mentalitas kepiting merupakan sebuah kiasan untuk menggambarkan pola perilaku manusia yang berusaha merugikan atau menghambat orang lain yang menunjukkan kinerja lebih baik daripada dirinya (Ece, 2024). Mentalitas seperti ini dinilai sebagai bentuk iri hati atau kebencian. Individu yang memiliki keadaan mental seperti ini akan merasa senang ketika mereka mampu merendahkan orang lain dan akan merasa cemas ketika orang lain lebih unggul dibandingkan dirinya (Abrugar, 2014, dalam Ece, 2024). Soubhari dan Kumar (2014), menyebutkan bahwa individu yang memiliki perasaan iri akan memiliki reaksi alamiah untuk menjatuhkan orang lain, meskipun hal ini tidak selalu terjadi.
Mentalitas ini muncul secara bertahap, dimulai dari tahap kognitif, emosional, hingga perilaku (Aydin & Oğuzhan, 2019). Pertama, individu akan mulai memiliki pikiran yang negatif akibat reaksi alamiah terkait peristiwa keberhasilan orang lain, namun mereka tidak mampu untuk mengekspresikan atau memahami makna dibalik kesuksesan tersebut. Hal ini memunculkan perasaan negatif, berupa rasa iri dan cemas. Perasaan tersebut pun terwujud dalam bentuk perilaku kompetitif dan negatif lain yang bertujuan untuk merendahkan orang lain. Keinginan individu untuk melihat orang lain mengalami kegagalan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri yang buruk (Aydin & Oğuzhan, 2019) karena membuat individu terus mempertahankan posisinya, namun tidak ada tindakan untuk maju. Mentalitas kepiting juga dapat memengaruhi hubungan sosial antar-individu karena kerap diwarnai dengan perasaan iri dan dengki.
Individu yang memiliki mentalitas kepiting memiliki karakteristik seperti berikut (Ece, 2024):
- Suka merendahkan orang lain. Individu dengan mentalitas kepiting sering kali berusaha untuk menjatuhkan atau menghambat orang lain yang berhasil.
- Egois dan tidak suka berbagi. Mereka cenderung mementingkan diri sendiri dan tidak bersedia membantu orang lain.
- Mudah merasa iri hati. Mentalitas kepiting didasari oleh perasaan iri terhadap keberhasilan orang lain.
- Merasa lebih unggul. Mereka sering merasa superior dan memandang orang lain sebagai makhluk yang lebih rendah.
Faktor kepribadian memegang peran penting yang mendasari individu memiliki rasa tidak mampu untuk melihat kesuksesan orang lain serta selalu dipenuhi rasa tidak aman atau terancam karena keberhasilan tersebut (Aydin & Oğuzhan, 2019). Individu dengan karakteristik seperti ini dapat membuat lingkungan sosial menjadi toksik karena selalu berupaya untuk menghambat orang lain yang ingin maju.
Menurut Breuning (2019), cara-cara berikut ini dapat diterapkan ketika mengelola diri sendiri agar terhindar dari mentalitas kepiting.
- Memiliki pendirian dan prinsip yang kuat untuk terhindar dari pengaruh negatif. Tetapkan tujuan yang hendak dicapai dalam hidup dan fokus pada tujuan tersebut. Meskipun mendapatkan banyak kritik dan saran atas tujuan yang dipilih, sosok yang paling paham atas dirinya sendiri adalah individu itu sendiri. Terlalu banyak mendengarkan pendapat dari orang lain dapat membuat seseorang memiliki mentalitas kepiting karena selalu merasa kurang daripada orang lain sehingga hal ini yang memunculkan perasaan iri.
- Membekali diri dengan berbagai keterampilan. Breuning (2019), menyebutkan bahwa individu yang merasa kurang percaya diri akan cenderung lebih mudah untuk menghambat proses orang lain untuk maju. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan diri merupakan hal yang penting untuk dimiliki agar diri sendiri terhindar dari mentalitas kepiting ataupun dijauhkan dari orang lain yang memiliki mentalitas kepiting. Hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri adalah mempelajari keterampilan baru, mengasah keterampilan lama, dan sebagainya.
- Menjadi role-model bagi orang lain. Cari dan adopsi kebiasaan-kebiasaan yang menyehatkan bagi hidup sesuai dengan kemampuan. Ketika kita mengadopsi dan menyesuaikan kebiasaan sehat dalam hidup, kita dapat memengaruhi orang lain untuk termotivasi melakukan hal sama.
- Memiliki tekad yang kuat untuk mencapai tujuan. Jika sudah menetapkan tujuan dalam hidup, selalu bulatkan tekad untuk mewujudkannya. Individu diharapkan untuk tidak mudah mengubah-ubah tujuan dalam hidupnya, terlebih karena mendengarkan kata-kata orang lain. Mendengar saran merupakan hal yang baik untuk pengembangan diri, namun ada baiknya untuk mendengarkan saran dari orang yang memberikan manfaat bagi diri sendiri untuk tujuanmu.
- Tetap bersyukur jika mengalami kegagalan. Dalam menjalani proses kehidupan, tentu saja setiap manusia akan menemui kegagalan. Akan tetapi, dalam setiap kegagalan pasti ada pelajaran yang dapat dipetik. Dibandingkan melihat keberhasilan orang lain ketika sedang mengalami kegagalan, lebih baik ubah pikiran negatif dengan mengidentifikasi penyebab kegagalan kemudian mencari cara untuk mengatasi kegagalan tersebut.
Mentalitas kepiting merupakan gambaran nyata bahwa manusia saling menunjukkan jiwa kompetitif dalam berbagai bidang kehidupannya. Ketakutan dan rasa iri melihat keberhasilan orang lain dapat terjadi pada siapapun. Tingkat kesuksesan orang lain pun dapat berbeda-beda tergantung pemaknaan yang dilakukan oleh individu. Kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh setiap manusia hendaknya dapat dikembangkan agar dapat meraih kesuksesan masing-masing tanpa harus menjatuhkan orang lain. Saatnya keluar dari zona nyaman untuk membuktikan kemampuan diri dan saling mendukung satu sama lain karena semua orang berhak untuk sukses.
Penulis|
Cornelia Wahyu Yunita / Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Angkatan 2020
Penyunting
1. Ariolietha Joanna Kintanayu / Asisten P2TKP Angkatan 2023
2. Maria Putri Dwi Astuti / Asisten P2TKP Angkatan 2023
Daftar Acuan
Aaron, P., & Smith, E. (1992). The heritage lectures: Black accountability and achievement. The Heritage Foundation.
Aydın, G. Z., & Oğuzhan, G. (2019). The “crabs in a bucket” mentality in healthcare personnel: A phenomenological study. Hitit University Journal of Social Sciences Institute, 12(2), 618–630. https://doi.org/10.17218/hititsosbil.628375.
Breuning, L. G. (March 6, 2019). When others hold you back. Psychology Today. Retrieved August 29, 2024 from https://www.psychologytoday.com/us/blog/your-neurochemical-self/201903/when-others-hold-you-back.
Ece, S. (2024). Crab syndrome in business life and collectivist/individualist culture. International Journal of Business and Economic Studies, 6(2), 82–89. https://doi.org/10.54821/uiecd.1454123.
Soubhari, T., Kumar, Y. (2014). The crab-bucket effect and its impact on job stress an exploratory study concerning autonomous colleges. International Journal on Recent and Innovation Trends in Computing and Communication, 2(10), 3022–3027.
Supadminingsih, F. N., Fitri, A. D. P., & Asriyanto, A. (2015). Analisis tingkah laku kepiting bakau (scylla serrata) pada umpan dan stadia umur yang berbeda (skala laboratorium). Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 4(3), 57–61. http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfrumt.
Sumber Gambar
Omilaev, I. (2024). A purple bucket with a crab in it. Unsplash. https://unsplash.com/photos/a-purple-bucket-with-a-crab-in-it-DU3zJXhRe5U.