A High-Value Person Attracts A High-Value Partner
Akhir-akhir ini, topik tentang “High-Value Woman/Man” mulai sering muncul di media sosial. Entah topik tersebut dibahas melalui TikTok, Instagram, YouTube, dan lain sebagainya. Minat tinggi terkait dengan topik ini terlihat dari cukup banyaknya influencer yang sering membahas topik ini,baik dari luar negeri maupun dari Indonesia. Selain itu, banyak pula likes dan komentar positif yang diberikan oleh netizen.
Secara general, individu dengan “High-Value” sering kali digambarkan oleh banyak orang sebagai sosok yang sudah dewasa, terlihat dari gaya hidupnya yang sehat (menjaga pola makan dan rutin berolahraga), kemampuannya dalam meregulasi emosi dan menghadapi permasalahan yang ia miliki (tidak reaktif, berkomunikasi secara asertif, mampu mengidentifikasi masalah, memberi respons yang sesuai, serta mampu menemukan jalan keluar permasalahan), mampu menjalin relasi dengan orang baru, menjaga hubungan yang dimiliki, memiliki pekerjaan dan hobi, memiliki kesadaran diri yang tinggi, percaya akan kemampuan dirinya, serta mampu menghargai dan mencintai dirinya sepenuh hati.
Salah satu influencer luar negeri yang sering membahas “High-Value Woman” adalah Karla Elia. Elia (2023a & 2023b) menjelaskan “Perempuan High-Value” sebagai perempuan yang hidup dengan tujuan yang jelas, sudah mengembangkan diri dalam segala aspek sehingga ia sudah hidup dengan standar yang tinggi, tegas dan cerdas secara inteligensi ataupun emosional, memiliki kontrol diri yang baik yang terlihat dari tidak mudah bereaksi secara emosional, memiliki gaya hidup dan kebiasaan yang sehat, disiplin, bertanggung jawab, tidak kodependen karena memiliki bisnis pribadi atau investasi pribadi, mampu mengelola keuangan, secara konsisten belajar mengembangkan diri serta konsisten berinvestasi pada diri sendiri.
Sedangkan, “Laki-laki High-Value” menurut influencer dari Indonesia, yaitu Lunaby (2023), digambarkan sebagai laki-laki yang percaya diri dan hidup dengan pola pikir proaktif—dalam arti tidak suka membuang-buang waktu, energi, serta memiliki keinginan untuk terus maju dan berkembang. Laki-laki High-Value lebih banyak bertindak daripada berbicara supaya sukses dalam segala aspek yang mereka inginkan, serta melakukan apa pun yang mereka ucapkan (tidak ingkar janji). Gaya komunikasi yang dimiliki jelas dan tidak bertele-tele. Hal tersebut membuat laki-laki High-Value tidak menghindari konflik, melainkan menghadapinya. Mereka pun memiliki batasan yang jelas dan masuk akal dalam kehidupan sosial maupun percintaannya. Mereka memiliki tujuan hidup yang jelas dengan merencanakan dan memvisualisasi masa depan mereka sendiri. Mereka tidak takut untuk berinvestasi pada sesuatu, pintar mengelola uang (tetapi tidak pelit pada pasangan), serta berani meninggalkan zona nyaman dan berani mengambil risiko. Mereka memahami serta menghargai kode etik atau aturan yang ada di dunia dengan memiliki standar yang tinggi terhadap diri sendiri dan pasangannya dan memiliki kepercayaan diri untuk mencapai standar tersebut. Mereka dominan dalam energi maskulin, terlihat dari tanggung jawab atas kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup pasangan serta keluarganya, selalu belajar untuk menjadi pemimpin yang efektif dan teladan bagi keluarganya.
Perlu disadari bahwa istilah “High-Value” merupakan istilah tentang bagaimana seseorang mempersepsikan dirinya sebagai individu yang berkualitas. Menurut saya sendiri, topik ini menjadi bahasan yang hangat untuk dibicarakan karena meningkatkan kesadaran banyak orang untuk menjadi lebih baik dan memberikan persepsi baru dalam hal hubungan romantis, khususnya saat mencari pasangan hidup. Jika menggunakan pendekatan Psikologi Sosial, individu cenderung akan menggunakan informasi sosial yang ia terima apabila informasi tersebut sesuai atau konsisten dengan skema yang telah terbentuk (Stangor & McMillan, dalam Baron, 2004). Skema (Schema) merupakan struktur mental yang membantu kita mengorganisasikan informasi sosial dan menuntun pemrosesan informasinya. Skema yang telah terbentuk akan sangat berpengaruh pada beberapa aspek kognisi sosial sehingga skema akan memengaruhi perilaku sosial juga (Baron, 2004).
Sebagai contoh, apabila kita menginginkan pasangan yang berkualitas atau pasangan “High-Value”, maka kita sendiri pun perlu meningkatkan value diri terlebih dahulu. Jika kita sudah menjadi seorang yang “High-Value”, maka kita akan lebih mudah untuk membuat pribadi “High-Value” lainnya untuk tertarik mendekati kita. Hal tersebut dipengaruhi oleh adanya unsur kecocokan dalam hal energi dan kebiasaan perilaku yang dimiliki oleh individu “High-Value”. Pernyataan ini akan lebih mudah diterima jika diberi perbandingan dalam kehidupan sehari-hari. Sesederhana seperti seorang wanita yang terbiasa memperlakukan dirinya dengan baik dan memiliki support system yang positif, maka ia akan cenderung enggan untuk menjalin relasi intim dengan laki-laki yang terbiasa berbicara ataupun bersikap kasar. Sekalipun wanita tersebut menjalin relasi dengan laki-laki seperti itu, maka hubungannya kemungkinan besar akan cenderung lebih sulit untuk dijalani karena membutuhkan banyak penyesuaian.
Setiap individu mampu menjadi seorang yang “High-Value”, tetapi tentunya akan membutuhkan waktu dan usaha yang banyak. Meskipun demikian, usaha tidak akan mengkhianati hasil. Usaha yang memiliki tujuan baik pun akan selalu memiliki buah yang manis.
So, apakah dirimu sendiri tertarik untuk menjadi individu yang “High-Value”?
Penulis
Dorothea Natasya Dwi Nugraheni (Asisten P2TKP Angkatan 2022)
Penyunting
Putu Maharani Karuna Citra (Asisten P2TKP Angkatan 2021)
Daftar Acuan
Baron, R. A., & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial Jilid 1 (Edisi Kesepuluh). Erlangga.
Elia, K. [@herrcoaching]. (2023a, July 15). Always invest in your education #relationships #women #advice #highvaluewoman #womanbusiness [Video]. TikTok. https://www.tiktok.com/@herrcoaching/video/7214314704930458922?_t=8f4FmKFtcLS&_r=1
Elia, K. [@herrcoaching]. (2023b, July 15). So many people misunderstand the term high value woman . This is my definition #highvaluewoman #highvaluewomen #women [Video]. TikTok. https://www.tiktok.com/@herrcoaching/video/7255764059432258859.
Lunaby. [@lunabyyyy]. (2023, Februari 18). Apakah pasanganmu adalah high value man? [Video]. TikTok. https://www.tiktok.com/@lunabyyyy/video/7201338955042655514?_r=1&_t=8f3WqnlXmQk
Sumber Gambar
Pettine, F. (2018). A bride and groom walking on a hill [Stock Image]. Unsplash. https://unsplash.com/photos/IfjHaIoAoqE.