Karya Tulis,  Podjok Merenung

Tahun Baru, Resolusi Lama

New Year, New Me.

Itulah kalimat yang sering kali kita dengar ketika memasuki tahun yang baru. Banyak orang mulai menjalankan resolusi tahun barunya yang sudah disusun sejak beberapa bulan lalu. Ada yang mau hidup sehat, mau menabung sekian rupiah setiap minggu atau bulannya, gadget baru, kendaraan baru, punya pasangan, dan masih banyak lagi. Akan tetapi, tidak sedikit juga orang yang gagal dalam menjalankan resolusi tahun barunya. Berdasarkan penelitian Norcross dkk. (2002), resolusi tahun baru cenderung hanya bertahan selama beberapa minggu di awal tahun. Kalau ujungnya gagal, lalu resolusi tahun baru itu sebenarnya untuk apa, sih?

Resolusi sendiri dianggap sebagai upaya individu untuk melakukan perubahan dalam dirinya. Bukan dukungan sosial ataupun keterampilannya, melainkan kesiapan untuk berubah dan self-efficacy menjadi prediktor paling penting dalam menjamin keberhasilan seseorang menjalankan resolusinya (Norcross dkk., 2002). Setiap tahunnya, orang cenderung memiliki resolusi tahun baru yang serupa. Hal ini karena mereka harus keluar dari zona nyaman dan melakukan perubahan pada diri mereka sendiri. Keengganan untuk keluar dari zona nyaman membuat sebagian besar orang me-repress keinginannya hingga akhir tahun. Menjelang akhir tahun, orang-orang kembali mengingat resolusi tahunannya dan tergerak untuk memasukkan kembali goal-nya ke resolusi tahun baru selanjutnya. Ketidaksiapan menjalankan resolusi itu menyebabkan resolusi tahun baru tidak dapat direalisasikan, jadi sekadar angan. Lalu, gimana agar resolusi tahun baru tetap bisa dijalankan?

1. Buat goal secara bertahap
Dalam game saja ada level-levelnya dan tidak mungkin kita langsung menghadapi boss terakhir. Tidak masalah untuk punya tujuan akhir yang besar, tapi coba untuk breakdown atau mengurai tujuan itu menjadi beberapa tahap demi memudahkan kita dalam mencapainya. Dengan membaginya menjadi tujuan-tujuan kecil, akan lebih mudah untuk mewujudkannya. Apabila sudah terwujud, maka kita bisa memberikan sedikit apresiasi kepada diri kita karena sudah berusaha.

2. Jangan mudah puas dengan pencapaian yang ada
Jika sudah mencapai satu tujuan akhir, coba refleksikan perjalanan dalam memenuhi tujuan itu. Perubahan apa yang terjadi dalam diri saat tengah berproses. Jika satu tujuan saja bisa terpenuhi, kenapa tidak membuat satu, dua, atau bahkan tiga resolusi lainnya? Kalaupun tidak berhasil, ada hal yang bisa dipetik dari prosesnya.

3. Percaya diri
Tidak hanya motivasi dari orang lain, tapi motivasi dari diri sendiri juga penting. Percaya akan kemampuan diri sendiri jauh lebih penting daripada dukungan yang diberikan. Percuma apabila orang lain sungguh-sungguh mendukung, tapi kita tidak yakin dengan kemampuan yang kita miliki. Ketahui kemampuan diri sendiri terlebih dahulu, kemudian hadapkan diri pada tantangan yang ada.

Jika membuat resolusi yang terlalu besar, saya sendiri merasa terlalu kewalahan untuk memenuhinya karena tujuan yang tak kunjung dicapai. Gunung sendiri akan sulit untuk didaki apabila kita langsung menanjak ke puncak. Kadang diperlukan jalan yang lebih panjang dan waktu yang lebih lama agar semangat dan energinya tidak habis di tengah jalan. Dalam memenuhi resolusi-resolusi yang telah dibuat, saya sering kali menetapkannya dalam pikiran dan menjalaninya begitu saja. Nikmati perjalanannya karena kita tidak tahu apa saja yang bisa kita peroleh dari proses itu. Tetap percaya dan yakin bahwa kamu berada di jalan yang tepat untuk mencapai tujuan itu.

Jadi, apa resolusimu di tahun ini?

 

Penulis
Ezmeralda Pawan (Asisten P2TKP Angkatan 2022)

Penyunting
1. Verena Diandra Hermawan (Asisten P2TKP Angkatan 2022)
2. Putu Maharani Karuna Citra (Asisten P2TKP Angkatan 2021)


Daftar Acuan
Norcross, J. C., Mrykalo, M. S., & Blagys, M. D. (2002). Auld lang syne: Success predictors, change processes, and self-reported outcomes of new year’s resolvers and nonresolvers. Journal of Clinical Psychology, 58(4), 397-405. https://doi.org/10.1002/jclp.1151.

Nemko, M. (2021, December 28). Should you be bother with new year’s resolutions? Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/how-do-life/202112/should-you-bother-new-years-resolutions.

Sumber Gambar
Our-team. (n.d). Women hand writing new years resolution note paper new year day [Stock image]. Freepik. https://www.freepik.com/free-photo/woman-hand-writing-new-years-resolution-note-paper-new-year-day_20070923.htm#query=new%20year%20resolution&position=0&from_view=keyw⁷ord.