Sadarlah, Kita Mampu!
“Self-awareness is a key to self-mastery”- Gretchen Rubin
Dalam setiap fase kehidupan, kita sering kali bertemu dengan kegagalan. Terasa menyakitkan dan juga melelahkan. Usaha demi usaha berakhir sia-sia.
Bagaimana mungkin ini terjadi?
Sesekali terlintas dalam benak, mungkin ini semua salahku. Aku tidak seharusnya begini, tidak seharusnya begitu. Terus menerus menyalahkan diri sendiri dan hanyut dalam kesedihan. Bahkan, tenggelam dan merasa tidak lagi dapat menyelamatkan diri.
Pikiran menjadi kabur.
Kita kesulitan untuk melihat dan menilai segala sesuatu yang terjadi secara rasional. Kita menjadi tidak sadar akan kemampuan kita. Kita tidak sadar siapa diri kita.
Bukan berarti kita tidak boleh merasa sedih ketika mengalami kegagalan. Sedih, marah, dan kecewa merupakan emosi yang lumrah kita alami. Justru, perasaan tersebut perlu kita rasakan dan biarkan mengalir. Tetapi, jangan sampai lupa akan diri kita. Siapa diri kita.
Kita harus memahami bahwa kita bukan manusia yang sempurna dan tentu saja memiliki kekurangan. Kita tidak luput dari kesalahan, namun dapat belajar dari kesalahan. Maka dari itu, jadikan kesalahan sebagai pengingat untuk memahami diri lebih dalam. Apa yang sudah mampu kita lakukan, apa yang belum mampu kita lakukan. Dari sini, kita dapat melihat diri sendiri tanpa menghakimi. Bagian dari diri kita yang belum mampu, mari kita jadikan mampu.
Sadarlah, kita mampu. Aku mampu.
Dengan kesadaran diri, kita dapat melihat segala sesuatu dengan lebih jernih. Mengapa aku berbuat begini, mengapa aku berbuat begitu. Mengapa aku merasa begini, mengapa aku merasa begitu. Terlebih, kita menjadi sadar akan kemampuan dan kapasitas kita. Gunakan pemahaman akan diri kita untuk terus belajar. Belajar memperbaiki kekurangan dan belajar mengembangkan kelebihan. Belajar untuk mengatasi kegagalan dengan memberikan usaha terbaik dari diri kita.
Kita tidak perlu melihat kegagalan sebagai akhir, namun sebagai perhentian. Perhentian untuk beristirahat sejenak dan menilik ke dalam diri kita. Berikan ruang untuk mendengarkan, mengenal, dan memahami diri. Setelah itu, barulah kita mengambil tindakan dan siasat untuk mengatasi kegagalan yang kita alami. Ingatlah bahwa kita tidak luput dari kesalahan, namun dapat belajar dari kesalahan.
Mengapa? Karena kita mampu.
Daftar Pustaka
https://pixabay.com/id/photos/matahari-terbenam-pantai-siluet-570881/
Penulis : Klara Ardisa Prittadewi
Penyunting : Putri Andina Barsellina