Artikel,  Karya Tulis

Cara Sederhana Tingkatkan Well-Being

Seringkali kita mendengar kata well-being di kehidupan sehari-hari. Bahkan, banyak orang yang mendambakan well-being. Namun, apakah kita sungguh memahami apa itu well-being dan bagaimana cara mencapainya? Menurut kamus American Psychological Association (APA), well-being adalah keadaan pada individu yang digambarkan dengan adanya rasa bahagia, kepuasan, tingkat stres yang rendah, sehat secara fisik dan mental, serta kualitas hidup yang baik. Dengan kata lain, individu dengan well-being yang tinggi menjaga kesehatan secara fisik dan mental agar mampu menyelesaikan tantangan, mencapai kebahagiaan, dan kepuasan dalam kehidupan.

Beredar anggapan bahwa sehat itu mahal dan bahagia itu murah. Namun, terbukti bahwa terdapat beberapa cara sederhana yang mampu meningkatkan well-being. Cara yang dimaksud adalah dengan mengekspresikan rasa syukur dalam bentuk tulisan, menghitung berkat yang didapat pada hari ini, melakukan kebaikan, mengasah kualitas diri, menggambarkan diri ideal di masa depan, dan bermeditasi. Alih-alih membuat diri kita tegang dan tertekan, tindakan-tindakan tersebut justru berdampak secara positif bagi well-being. Kita dapat menyadari serta menerima hal-hal yang kita miliki, fokus pada saat ini (here and now), dan mengembangkan kualitas diri kita. Namun, kita juga perlu menaruh perhatian pada beberapa faktor yang mempengaruhi kesuksesan aktivitas positif yang akan kita lakukan, seperti jumlah, jenis, dan variasi aktivitas.

Studi yang dilakukan Lyubomirsky (2005) menunjukkan bahwa individu yang melakukan lima kebaikan dalam satu hari pada setiap minggu memiliki peningkatan well-being yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan lima kebaikan dalam satu minggu. Kita dapat menyimpulkan bahwa semakin banyak aktivitas positif yang kita lakukan, maka well-being akan meningkat secara signifikan. Di lain sisi, studi yang serupa menemukan bahwa individu yang menghitung berkat sebanyak tiga kali dalam seminggu kurang efektif dalam meningkatkan well-being dibandingkan dengan mereka yang hanya menghitung berkat sebanyak satu kali dalam seminggu. Jadi, manakah yang lebih dianjurkan? Jawabannya adalah relatif dan kembali pada keputusan masing-masing individu. Parks et al. (2012) menambahkan bahwa ketika individu memilih sendiri aktivitas positif yang ingin dilakukannya, Ia tidak akan memandang aktivitas tersebut sebagai suatu hal yang merepotkan. Aktivitas pun akan dilakukan dengan senang hati dan dalam jangka waktu yang panjang. Maka, kita perlu terus melakukan eksplorasi dalam menentukan aktivitas positif yang cocok dengan diri kita agar. Dengan begitu, kita akan melakukannya dalam jangka waktu yang panjang dan disertai dengan perasaan bahagia. Apakah anda sudah siap melakukan aktivitas positif hari ini?

 

Daftar Acuan

Lyubomirsky, S., & Layous, K. (2013). How do simple positive activities increase well-being?. Current directions in psychological science22(1), 57-62. DOI: https://doi.org/10.1177/0963721412469809

Sumber gambar : https://www.freepik.com/free-vector/meditation-concept-illustration_7851293.htm

 

Penulis : Jovina Jodiputri

Penyunting : Klara Ardisa Prittadewi

Leave a Reply