Karya Tulis,  Podjok Merenung

Di Sini dan Saat Ini

Pernahkah Anda merasa, ketika sedang melakukan sesuatu, tiba-tiba muncul bayangan masa lalu atau mungkin terpikirkan harapan masa depan ?

Saya pernah mendengar suatu ungkapan, “kemarin adalah sejarah, besok adalah misteri, dan hari ini adalah berkah”. Menurut saya, ungkapan itu ingin menyampaikan bahwa kita perlu memberikan makna hari kemarin sebagai suatu proses perjalanan hidup di masa lalu dan hari besok merupakan sebuah misteri yang masih belum kita ketahui, maka hendaknya kita dapat menjalani hari ini dengan sebaik-baiknya karena hari ini merupakan suatu berkah.

Mungkin bisa dikatakan ungkapan tersebut terdengar klise, “Lho, ya memang sudah seharusnya begitu kan ?”. Sekarang, coba kita merenungkannya bersama, apakah kita sudah benar-benar memaknai hari ini sebagai suatu berkah ? apakah kita sudah sepenuhnya berada ‘di sini dan saat ini’ ketika menjalani aktivitas ? menghargai tiap detik dan menitnya dengan melakukan apapun seoptimal mungkin karena waktu akan berlalu dan tidak dapat kembali lagi. Misalnya ketika Anda sedang makan, apakah Anda hanya fokus untuk makan saja, yaitu dengan memperhatikan makanan, menyuapkan makanan ke dalam mulut kemudian mengunyah dan menikmati makanan serta menelannya ? atau mungkin Anda memikirkan kegiatan yang akan dilakukan setelah makan, keinginan berlibur saat weekend, kesal karena teringat tadi pagi ada pengendara motor yang ugal-ugalan atau bahkan teringat belum membayar tagihan listrik.

Saya rasa, tidak jarang yang melakukan aktivitas multi-tasking tersebut. Kondisi ini membuat kita menjadi kurang menikmati proses berada ‘di sini dan saat ini’. Kita boleh saja memikirkan hari kemarin sebagai bahan evaluasi atau memiliki harapan untuk hari besok. Namun jangan sampai anda terlalu melekat pada kedua hal tersebut. Nikmatilah proses yang sedang berlangsung saat ini dan lakukanlah dengan sebaik-baiknya. Kalau kata Adjie Santosoputro, “Yang sudah ya sudah, yang belum ya belum”. Selamat menjalani hari ini!

 

Penulis : Maria Natasha Rastyabed

Penyunting : Gihon Gracia Wargya Utami