Artikel,  Karya Tulis

Diet Jangan Dipikir Susah!

“Niat memang dibutuhkan ketika kita mencoba untuk mengontrol diri saat melakukan diet. Namun persepsi kita dalam menjalani diet juga penting.”

Memiliki bentuk tubuh ideal dan sehat adalah keinginan sebagian besar orang. Tidak jarang, mereka bahkan menuliskan keinginan tersebut dalam resolusi tahun barunya. Selain karena alasan ingin tampil maksimal, mereka tahu bahwa tubuh ideal yang sehat akan menghindarkan mereka dari berbagai penyakit.
Untuk mendapatkan tubuh ideal, kontrol diri dan kedisiplinan yang kuat dalam mengatur diet merupakan hal yang penting. Selain mengatur pola makan, perhitungan jumlah kalori, dan keseimbangan gizi makanan, berolahraga secara rutin juga tidak boleh kita kesampingkan. Sayangnya, bagi sebagian orang mengontrol diri dan melakukan diet adalah hal yang sulit. Apakah Anda juga berpikir demikian?

Terkadang kita menjumpai beberapa orang yang bermasalah dalam mengontrol diri dan perilaku. Ada satu pendekatan dalam psikologi yang digunakan untuk mempelajari perilaku manusia. Pendekatan tersebut adalah Theory of Planned Behavior yang dikemukakan oleh Ajzen (1991). Berdasarkan Theory of Planned Behavior, faktor utama yang mendorong individu untuk melakukan suatu perilaku adalah niat atau intensi. Niat diartikan sebagai motivasi yang mendorong perilaku, mengindikasikan seberapa keras orang mau mencoba, dan seberapa besar mereka mau berusaha. Semakin kuat niat seseorang, maka semakin besar kemungkinan perilaku akan muncul (Ajzen 1991). Sebagai contoh ketika seseorang memiliki niat yang kuat untuk berolahraga secara rutin, maka kemungkinan besar orang itu akan pergi mendaftar di sebuah gym dan berlatih secara rutin.

Niat memanglah faktor utama ketika kita ingin menjalani diet sehat. Namun, bermodalkan niat saja terkadang tidak cukup. Kita perlu mengumpulkan informasi-informasi seperti program latihan, menut diet, perhitungan kalori, dan target waktu agar diet berhasil. Informasi-informasi ini kemudian yang akan membentuk penilaian kita terhadap mampu atau tidaknya kita untuk melakukan diet. Dalam Theory of Planned Behavior, penilaian-penilian ini disebut perceived control behavior.

Perceived control behavior atau persepsi kontrol perilaku adalah persepsi individu mengenai mudah atau sulitnya mewujudkan suatu perilaku tertentu (Ajzen, 1991). Perceived control behavior ini ditentukan oleh keyakinan individu mengenai ketersediaan sumber daya penunjang perilaku berupa peralatan, kemampuan diri, dan kesempatan. Semakin kuat keyakinan individu terhadap ketersediaan sumber daya, maka semakin kuat persepsi kontrol individu terhadap perilaku tersebut. Intinya adalah ketika Individu akan merasa lebih percaya diri dan menganggap perilaku itu mudah dilakukan, maka niat dan kemungkinan perilaku muncul akan semakin tinggi.

Beberapa studi menunjukkan pentingnya Perceived behavioral control terhadap munculnya perilaku diet. Misalnya penelitian Blue (2007) terhadap 106 orang dewasa dengan resiko diabetes mengenai pengaruh antara persepsi resiko diabetes dan perceived control behavior terhadap niat diet makanan sehat. Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang dengan perceived control behavior tinggi cendrung memiliki niat untuk diet makanan sehat. Sedangkan persepsi resiko diabetes tidak berpengaruh secara signifikan terhadap niat untuk makan makanan sehat meskipun responden tersebut memiliki resiko diabetes.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Schifter dan Ajzen (1985) mengenai pengaruh niat dan perceived control behavior terhadap penurunan berat badan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa perceived control behavior berpengaruh terhadap niat untuk menurunkan berat badan yang kemudian akan mendorong keberhasilan dalam menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan orang yang memiliki perceived behavior control tinggi cenderung akan mengeluarkan usaha lebih dalam menurunkan berat badan dibanding orang dengan perceived control behavior rendah. Orang yang percaya dan yakin bahwa dirinya mampu melakukan suatu perilaku cenderung akan lebih konsisten dan berhasil.

Artikel lain yang ditulis oleh Nick Hobson (2018) berjudul “You Have More Control Over Your Self-Control Than You Think” menjelaskan bahwa kita sering membuat cerita berdasarkan bukti, pengalaman pribadi, dan observasi dalam memahami dunia yang disebut sebagai lay theories. Setiap orang memiliki lay theories yang berbeda satu sama lain dan memiliki keyakinan yang berbeda terkait kontrol diri. Orang dengan lay theories bahwa kontrol diri ada batasnya cenderung akan lebih lebih menyerah terhadap godaan.

Hobson mengambil contoh penelitian eksperimen dari University of Waterloo di Canada mengenai bagaimana narasi pribadi (lay theories) berperan terhadap kemampuan kita untuk mengontrol perilaku. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ketika kita mempersepsikan suatu tugas atau perilaku merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, maka kontrol diri akan menurun dan menyebabkan kita memilih untuk berhenti melakukannya. Studi ini sejalan dengan pendapat Ajzen bahwa persepsi kita memiliki pengaruh kuat terhadap keberhasilan kita untuk melakukan perilaku tertentu.

Niat memang dibutuhkan ketika kita mencoba untuk mengontrol diri saat melakukan diet. Namun persepsi kita dalam menjalani diet juga penting. Memaksakan diri dan menahan lapar hanya akan membuat kita menganggap bahwa diet merupakan hal yang sulit dan kemudian memilih untuk berhenti. Oleh karena itu, lebih baik kita berusaha mengubah persepsi kita dengan berpikir bahwa diet merupakan hal yang menyenangkan. Kita dapat merencanakan program diet secara lebih bijaksana misalnya dengan menetapkan jangka waktu lebih lama agar kita tidak merasa tertekan dan terburu-buru untuk menurunkan berat badan. Perencanaan yang baik akan meningkatkan perceived control behavior, membuat kita merasa sanggup untuk menjalani proses diet, dan membuat kita lebih konsisten dan mudah ketika diet.

 

Sumber Acuan :

Ajzen, I. (1991). Theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes, 50, 179-211.

Blue, C. L. (2007). Does the theory of planned behavior identify diabetes-related cognitions for intention to be physically active and eat a healthy diet? Public Health Nursing, 24 (2), 141-150.

Hobson, N. (2018). You have more control over your self-control than you think. Diambil pada 7 Mei 2020 dari https://www.psychologytoday.com/intl/blog/ritual-and-the-brain/201806/you-have-more-control-over-your-self-control-you-think

Sumber gambar : https://cdn-cas.orami.co.id/parenting/images/shutterstock_1050601700.original.jpegquality-90.jpg

 

Penulis : Ivan Anwar, Nico Wilson

Penyunting : Gihon Gracia Wargya Utami