Karya Tulis,  Podjok Merenung

Hidup Adalah Belajar

Apa yang kalian pikirkan tentang belajar?

Belajar bukanlah melulu tentang ilmu. Belajar bukanlah melulu tentang teori. Belajar bukan melulu tentang ahli A mengatakan demikian, kemudian ahli B mengatakan yang lain. Bagiku, belajar adalah ketika kita mampu menyerap, menerima, hingga kemudian membagikannya.

Belajar adalah kehidupan. Sejauh kita hidup, maka sejauh itu pula kita belajar. Seperti apa yang pernah Mahatma Gandhi katakan, “hiduplah seolah engkau mati besok. Belajarlah seolah engkau mati selamanya.”

Ya, aku memang memiliki persepsi yang berbeda mengenai belajar. Tidak seperti dulu saat aku masih kecil yang hanya mengetahui satu arti dari belajar, sekarang aku lebih mengerti banyak arti belajar bagi hidupku. Ketika kita mampu memutuskan keputusan tersulit bagi hidup kita, itu adalah belajar. Ketika kita mampu menerima kondisi tanpa mengeluh, itu adalah belajar. Ketika kita mampu bersyukur atas apa yang kita dapat itu juga belajar. Belajar menerima atas apa yang sudah kita lakukan juga usaha yang telah kita keluarkan. Sesederhana itu, bukan?

Tanpa belajar, hidup akan kosong, tak tahu arah, dan tak ada tujuan. Mengapa demikian? Karena bukan hanya soal pencapaian, tetapi juga pondasi hidup dan arah yang menunjukkan ‘kita ingin hidup seperti apa’. Dulu aku adalah orang yang pemalu hanya untuk berbicara di depan umum atau bahkan di depan kelas. Namun semua berubah saat aku menemukan seorang teman yang ku rasa sangat tidak punya malu. Ia bahkan dapat dengan bebas berbicara apapun di depan kelas, meskipun jawabannya salah dan ia sendiri tak tahu jawaban yang benar. Namun aku kagum padanya, dan dalam hati berucap bahwa aku ingin sepertinya. Kini, aku bahkan tak menyangka bahwa aku dapat tumbuh menjadi pribadi yang mudah berkomunikasi dengan orang atau bahkan menyampaikan pendapatku di depan kelas. Perubahan itu sangat terlihat dalam hidupku, bukankah itu artinya aku telah belajar?

Sekali lagi ku tekankan kawan, belajar bukan hanya mengenai hal-hal bersifat nilai atau akademik, tetapi bagaimana kita melihat, menerima, dan membagikannya kepada orang lain agar mereka juga dapat melakukan seperti yang kita lakukan. Belajar agar menjadi yang pertama dalam akademik memang baik, namun belajar menerima diri dan belajar dari hal-hal kecil hidup kita, itu sama baiknya bukan? Jadi, jadikanlah hidup sebagai bahan untuk kita belajar, jadikanlah diri kita menjadi berkat dan guru bagi orang lain. Ketika orang lain melihat kita positif dan berharap ingin seperti kita, artinya kita telah membagikan ilmu dan memberikan kesempatan bagi orang tersebut untuk belajar bukan? Jadi belajarlah selagi kau masih hidup. Jadikanlah orang-orang yang kalian temui sebagai guru. Karena kau akan menemukan banyak sekali pelajaran hidup dan juga ilmu yang mungkin tidak akan kalian dapat dari sebuah teori.

Jadi apakah kalian setuju bahwa hidup adalah belajar?

Penulis: Edti Dewi K.

Editor: Tamarischa Pradhiasari