Mahasiswa Berintegritas. Yakin?
Mahasiswa, universitas, dan kuliah merupakan suatu keterikatan. Walaupun merupakan tingkat tertinggi dalam dunia pendidikan, tetapi kecurangan masih lazim terjadi di tingkat satu pendidikan ini. Dunia perkuliahan tidak asing lagi dengan trik-trik ‘kancil’ seperti Titip Absen (TA) atau membantu teman untuk melakukan TA.
Bukan hanya itu, uang SKS yang diminta dari orang tua bisa juga dijadikan ajang pengembangan bakat korupsi kecil-kecilan di masa ini. Eh iya, tidak kelewatan kebiasaan yang satu ini, terlambat, atau mangkir dari kegiatan organisasi dan perkuliahan sudah sangat mendarah daging dengan status mahasiswa. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa banyak mahasiswa atau mungkin kalian sendiri pernah melakukan salah satunya, atau salah duanya, atau bahkan semuanya. Hmm, nampaknya perilaku-perilaku yang sudah disebutkan tadi merupakan hal yang ‘sepele’, bukan? Tapi tahukah kalian bahwa hal itu sangat berpengaruh kepada karakter diri yang terbentuk? Yap, perilaku tersebut menunjukkan bahwa seseorang memiliki integritas yang rendah.
Loh, memangnya apa itu integritas?
Kata integritas berasal dari Bahasa Latin yaitu “Integre” yang memiliki arti lengkap atau utuh. Sedangkan menurut KBBI, integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga potensi dan kemampuan yang dimiliki memancarkan kewibawaan dan kejujuran. Steven Agustinus, seorang Potential Explorer dan Motivator mengatakan bahwa terdapat 8 hal yang harus diketahui berkaitan dengan integritas hidup, yaitu :
Integritas selalu berhubungan dengan nama baik seseorang.
Integritas butuh pengorbanan
Integritas terbangun dari proses pengambilan keputusan
Integritas mengakibatkan tahan uji
Integritas memberikan kemampuan untuk memimpin
Integritas merupakan sikap yang berkenan di hadapan Tuhan
Integritas menyebabkan penerimaan
Integritas butuh waktu lama untuk dipulihkan
Di dalam keseharian, integritas secara sederhana disebutkan sebagai kejujuran, kebenaran, serta kesesuaian seseorang dalam berpikir, berbicara dan berperilaku. Oleh karena itu, integritas tentunya wajib dimiliki oleh semua individu karena membuat kehidupan seseorang akan semakin berkualitas.
Loh, kok bisa begitu?
Jelas dong! Menurut Makitan (2017), seseorang yang berintegritas akan selalu berpikir, berbicara, dan bertindak dengan benar, sekalipun tidak disaksikan oleh orang lain. Orang yang berintegritas tinggi cenderung akan bersikap positif, berperilaku baik, dan melakukan semuanya tanpa memedulikan apakah perlakuan tersebut diketahui orang lain atau tidak. Selain itu, seseorang yang memiliki integritas akan mudah untuk mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Hal penting lainnya adalah kita harus secara konsisten menerapkan perilaku jujur dan bertanggung jawab, sehingga integritas yang kita miliki tidak lagi dipertanyakan (CNNIndonesia.com, 2016).
Lalu bagaimana untuk bisa memiliki integritas?
Menurut Dini (2018), untuk menjadi seorang yang berintegritas, ada beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan, seperti:
Berpegang teguh pada nilai dan prinsip,
Melakukan tindakan sesuai dengan ucapan,
Berhati-hati terhadap uang (karena integritas seringkali diuji ketika kita berurusan dengan uang),
Selalu berkata jujur, dan
Selalu bertanggung jawab terhadap segala ucapan dan tindakan.
Nah, kurang lebih seperti itulah integritas dan bagaimana cara untuk membentuknya. Mungkin terlihat mudah, tapi siapa yang tahu bagaimana teori itu diaplikasikan.
Mahasiswa tentunya diharapkan untuk menjadi penerus bangsa, namun, siapa yang ingin penerus bangsanya menjadi benalu? Tentunya tidak ada pihak manapun yang ingin dirugikan ya, kan? Jika benar kita ingin menjadi orang yang sukses, maka integritas merupakan hal utama dan pertama yang harus dimiliki seseorang.
Tanpa integritas, motivasi menjadi berbahaya, tanpa motivasi, kapasitas menjadi tak berdaya, tanpa kapasitas, pemahaman terbatas, tanpa pemahaman, pengetahuan menjadi tidak ada artinya, tanpa pengetahuan, pengalaman menjadi buta (Dee Hock on Management, 1996).
Integrity is choosing courage over comfort; choosing what is right over what is fun, fast, or easy; and choosing to practices our values rather than simply professing them.
~Brene Brown~
Sumber Acuan:
Dini, N. (2018). “Lakukan 5 Hal Ini untuk Membuktikan Anda Berintegritas”. Diakses dari https://blog.ruangguru.com/lakukan-5-hal-ini-untuk-membuktikan-anda-berintegritas.
CNN Indonesia. (2016). “Ini Contoh Sikap Berdasarkan Nilai Integritas”. Diakses dari https://www.cnnindonesia.com/nasional/20161214000000-293-179399/ini-contoh-sikap-berdasarkan-nilai-integritas.
KBBI Daring. (2016). “Integritas”. Diakses dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/integritas.
Makitan, F. (2017). Inilah Ciri-ciri Pribadi yang Berintegritas.YTWR.
Fast Company Magazine. (1996). “Dee Hock on Management”. Diakses dari https://www.fastcompany.com/27454/dee-hock-management.
Penulis: Ni Made Natasha Julia Pratiwi, Ni Nyoman Indah Triwahyuni, Merrysha Eudia Atpen, Bernadeta Restu Widhi Rosari.
Editor: Tamarischa Pradhiasari