Workshop Persiapan Hibah Pengembangan Flipped Classroom Berbasis PPI
Oleh: PPIP USD
Pada: 4 Mei 2024
Untuk mendukung pengembangan dan inovasi pembelajaran di Universitas Sanata Dharma sehingga dapat semakin memfasilitasi proses belajar mahasiswa di era digital, PPIP hendak menyelenggarakan program Hibah Pengembangan Model Flipped Classroom Inovatif Berbasis Paradigma Pedagogi Ignasian. Program hibah tersebut akan diawali dengan kegiatan workshop sebagai persiapan bagi para dosen yang berminat mengikuti hibah.
Workshop persiapan Hibah Flipped Learning tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, 4 Mei 2024 PPIP yang bertempat di Kampus I Universitas Sanata Dharma. Workshop ini dihadiri oleh 33 orang dosen dan kaprodi yang mewakili seluruh program studi dan fakultas yang ada di Universitas Sanata Dharma. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan para dosen tentang Flipped Learning. Secara arti, flipped learning adalah model pembelajaran di mana siswa sebelum belajar di kelas mempelajari materi lebih dahulu di rumah sesuai dengan tugas yang diberikan oleh guru/dosen. Harapannya, dengan terlaksananya kegiatan ini para dosen mampu menerapkan metode mengajar yang telah diperkenalkan agar para mahasiswa mampu merasakan dampak signifikan dalam capaian belajarnya.
Pertemuan dibuka oleh Ibu Dr. Benedecta Indah Nugraheni S. Pd., S.I.P. selaku pimpinan PPIP dengan menyampaikan pengantar dan pengenalan dasar tentang Flipped Learning. Pengantar yang disampaikan oleh Bu Indah telah disampaikan dengan penjelasan yang ringan dan mudah dipahami. Bu Indah tidak memberikan penjelasan yang panjang lebar karena hanya bersifat pengantar dari workshop saja.
Pada sesi pertama yang diisi oleh dosen Pendidikan Bahasa Inggris Ibu Mega Wulandari, M.Hum. membahas tentang flipped learning secara lebih skematis. Pada kesempatan sesi Q&A beberapa dosen menyimpulkan materi yang telah disampaikan melalui tanggapan yang disampaikan ke forum.
Menurut dosen prodi Manajemen, Aprilla Suriesto Madaun, S.S., M.M. “Pengajar bukan menjadi pusat perhatian/center of attention yang memberikan input kepada siswa melainkan menjadi fasilitator yang mampu memberi motivasi pada siswa dalam mencari informasi melalui proses eksplorasinya.” menurut dosen prodi Pendidikan Fisika, “problem based learning dan project based learning dapat diaplikasikan dalam proses pembelajaran. Fasilitas pembelajaran berubah dan berkembang namun cara dan sistem mengajarnya tetap sama.”
Jika pada sesi pertama oleh Ibu Mega Wulandari, M.Hum. membawakan materi Flipped Learning secara umum, maka pada sesi kedua Bpk. FX. Risang Baskara, M.Hum., Ph.D., kaprodi prodi Sastra Inggris membawakan materi Flipped Learning dengan lebih spesifik. Materi yang diangkat adalah penerapan flipped classroom selama pembelajaran berlangsung. Materi tersampaikan secara padat namun taktis.
Pemateri pada sesi ketiga adalah Romo Lucianus Suharjanto, S.J yang membawakan materi “Pedagogi Ignasian Sebagai Pijakan Pengembanagan Flipped Classroom”. Pembawaan materi yang ditekankan oleh Romo lebih merujuk pada pedoman penerapan metode pembelajaran Flipped Classroom yang selaras dengan nilai Ignasian sebagai nilai yang menyertai Universitas Sanata Dharma selama ini. Pada sesi ini, dinamika workshop lebih santai dan mengalir. Segenap rangkaian acara hari ini ditutup dengan doa dan foto bersama.
Recent Comments