BAHAN RENUNGAN PRAPASKAH 2020 – “Bertobat: Berkolaborasi dalam Misi”

MINGGU PRAPASKAH I
“Berkolaborasi Dilandasi Discernment

Doa Prapaskah I
Doa Pribadi Pedro Arrupe
Anugerahkan kepadaku, ya Tuhan, kemampuan untuk dapat melihat segala sesuatu kini dengan mata baru; untuk memilah-milah, memilih-milih, lalu menguji roh yang dapat membantu diriku membaca tanda-tanda zaman; untuk mencecap nikmat segala hal yang menjadi milik-Mu, dan untuk mewartakan segala hal ini kepada pribadi-pribadi di luar diriku. Berilah aku kejernihan pemahaman yang Engkau berikan kepada St. Ignatius.

Sumber: Hatiku Berkobar-kobar
karya Michael Harter, SJ

Rahmat yang Dimohon
Mohon rahmat agar mampu berkolaborasi disertai kemampuan untuk melakukan pembedaan roh (diskresi).

Renungan
Bahan Bacaan #1 Surat Pater Jenderal Arturo Sosa, SJ; 10 Juli 2017

Hidup Kita adalah Perutusan, Perutusan adalah Hidup Kita.

“Konggregasi Jendral ke-36 menekankan bahwa Missio Dei rekonsiliasi melibatkan banyak pribadi, kelompok, dan organisasi lain yang bekerja bersama untuk memanusiawikan sejarah. Kita tidak sendirian, juga tidak mendaku semua itu sebagai karya pribadi Serikat. Cara tindak kerasulan kita haruslah bercorak kolaborasi dengan orang lain yang juga dipanggil untuk ikut serta dalam karya perutusan Kristus. Dalam kolaborasi semacam itu, berjejaring menjadi cara yang efektif untuk memanfaatkan sumber daya kita, yang memang tidak pernah cukup, dan untuk memperluas cakupan pelayanan kerasulan lembaga kita. Pertobatan pribadi dan institusional membantu kita dalam berdiskresi inklusif dan mencapai kedalaman rohani serta intelektual. Kesemua ini akhirnya bermuara pada perencanaan apostolik sehingga dapat meningkatkan kolaborasi di antara kita dan orang lain, mendorong jejaring yang efekftif, dan secara ajeg memotivasi diadakannya evaluasi terhadap perutusan kita bersama. Meningkatnya kesadaran berkolaborasi di antara kita akan membantu menghilangkan pengkotak-kotakan artifisial di antara karya dan sektor kerasulan kita, dan mempu meningkatkan kesadaran kita terhadap perutusan utama kita. Dengan demikian, tubuh kerasulan bisa menjadi lebih fleksibel sehingga mampu lebih cepat menjawab tuntutan pelayanan perutusan kita yang semakin berkembang dan cepat berubah ini.”

Bahan Bacaan #2 Autobiografi St. Ignatius Loyola

Pampelona-Loyola
Mei 1521-Februari 1522

Ia mengalami perbedaan ini: Bila berpikir mengenai hal-hal duniawi, ia memang senang sekali, tetapi kalau berhenti, karena capai, ia merasa kering dan tidak puas. Sebaliknya, bila berpikir mau pergi ke Yerusalem tanpa sepatu, dan hanya makan sayuran, dan menjalankan semua hal lain yang berat, yang dilihatnya pernah dilakukan oleh para santo, ia merasa terhibur. Bahkan tidak hanya pada saat ia sedang dalam pikiran itu, tetapi juga saat-saat kemudian, bila pikiran itu telah ditinggalkannya, ia tetap merasa puas dan gembira. Akan tetapi ia tidak memperhatikan hal itu dan juga tidak menyempatkan diri untuk mempertimbangkan perbedaan itu. Pada suatu saat matanya dibuka sedikit, dan ia mulai merasa heran akan perbedaan itu dan mengadakan refleksi tentang hal itu. Berdasarkan pengalaman, ia mulai menyadari bahwa dari pikiran yang satu ia menjadi murung, dan dari yang lain gembira. Sedikit demi sedikit ia mulai menyadari perbedaan roh-roh yang menggerakannya: satu dari setan, yang lain dari Allah.

Sumber: Wasiat dan Petuah St. Ignatius
karya P. Luis Goncalves da Camara, SJ

Pokok-pokok Renungan
• Kita menjalankan Missio Dei, perutusan dari Allah.
• Perutusan dijalankan dengan cara berkolaborasi atau membangun jejaring.
• Pertobatan pribadi dan lembaga perlu disertai diskresi atau pembedaan roh.
• Diskresi (pembedaan roh) membantu mencapai kedalam rohani dan intelektual.
• Arah dari semua proses pertobatan adalah kerasulan yang terencana dan meningkatnya kolaborasi.

Bahan Refleksi
• Apa timbul dalam diri anda saat mendengar bahwa “Hidup adalah perutusan dari Allah”?
• Apa yang anda pikirkan tentang kolaborasi dalam perutusan?
• Apa arti penting pembedaan roh dalam menjalankan perutusan?
• Keinginan dan kerinduan seperti apa yang dibangkitan dalam diri anda terkait dengan kolaborasi dalam perutusan?

Saran Aksi Pertobatan
• Menambah lingkaran pertemanan dan jejaring kerjasama baru.
• Menjadwalkan doa dan refleksi pribadi dan bersama.

Pemeriksaan Kesadaran (Examen)
• Sadarilah diri anda hadir di hadirat Allah!
• Lihatlah kehidupan anda dalam terang kehadiran Allah!
• Apa yang hendak anda syukuri atas kehidupan yang anda jalani selama ini?
• Apa perasaan dominan anda akhir-akhir ini? Perasaan itu ditimbulkan oleh apa?
• Manakah perasaan dan gerakan dalam batin yang mengarahkan hidup anda pada Allah?
• Manakah perasaan dan gerakan dalam batin yang membuat hidup anda menjauhi Allah?
• Saat mana anda tidak menanggapi panggilan dan perutusan Allah?
• Apa niat-niat anda untuk menjalankan tugas dan perutusan lebih baik lagi?
• Apa niat anda untuk mengembangkan kolaborasi?

Doa Penutup

Percakapan dengan Yesus
St. Ignatius Loyola

Akhirnya, aku berpaling kepada Yesus yang tergantung di salib dan berbicara dengan Dia.
Aku bertanya bagaimana mungkin Tuhan Sang Pencipta sudi datang dari keabadian yang tak terhingga sampai mati di sini, di atas bumi, agar dengan demikian Ia dapat mati demi dosa-dosa kita.
Dan kemudian, aku merenungkan diriku sendiri, lalu bertanya:
• Apa yang telah aku lakukan bagi Kristus?
• Apa yang sedang aku lakukan bagi Kristus?
• Apa yang harus aku lakukan bagi Kristus?
Dan aku berbicara dengan Yesus seperti berbicara dengan seorang sahabat. Aku akhiri dengan doa Bapa Kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *