Terang Bercahaya di Kegelapan

Refleksi 5 Februari 2023

Diwaktu itu pada malam hari, aku bersama keluarga ku sedang duduk – duduk santai di teras depan rumah sambil menyeruput minuman hangat teh dan kopi serta cemilan roti – roti kering lainnya. Aku sangat menikmati suasana kehangatan pada malam itu. Cahaya bintang – bintang terang benderang menerangi langit dimalam hari nan cerah. Ayah ku bercerita tentang sebuah filosofi cahaya yang kecil jika menjadi banyak maka bisa menerangi sebuah kegelapan. Sama halnya seperti bintang dilangit pada malam hari. Terlihat jelas bintang – bintang bercahaya terang. Walaupun bintang tersebut terlihat sangat kecil dan berkumpul menjadi satu dapat menerangi bagian dunia yang gelap di malam hari ini. Begitu pula dengan cahaya api yang kecil. Seperti api di lilin atau lentera dapat bersahabat dengan kita sebagai penerang saat kegelapan malam. Akan tetapi sangat berbeda jauh dengan api yang besar karena dapat menjadi musuh sehingga menyebabkan kebakaran.

Dalam hal ini kegelapan akan kalah dengan adanya cahaya. Sama seperti halnya Tuhan sendiri telah menciptakan adanya terang yang memisahkan gelap tersebut dengan menggunakan cakrawala sehingga terang itu menjadi baik adanya. Di kehidupan ini terang itu selalu dibutuhkan. Seperti pada tanaman sendiri memerlukan sebuah cahaya untuk dapat melakukan fotosintesis sehingga tanaman tersebut dapat memperoleh makanan atau energi. Akan tetapi cahaya sendiri tidak lengkap jika tidak ada rasa di kehidupan. Agar sesuatu bisa menjadi enak pastinya ketika kita memasak kita membutuhkan garam untuk menjadi pelengkap bumbu – bumbu dapur.

Pada bacaan hari ini mengisahkan tentang terang cahaya, yang mana kita sebagai pembawa terang terhadap sesama. Dan juga menjadi garam yang mana artinya kita dapat memberi atau mewarnai kehidupan dengan rasa sukacita dan damai sejahtera. Melalui tindakan serta perilaku akan berpengaruh pada apa yang kita perbuat baik terhadap sesama dan lingkungan. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kita untuk menjadi terang dan garam dunia. Melalui tindakan kecil dan sederhana dapat membuahkan hasil yang besar. Seperti contohnya ketika aku masih kecil, aku diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Dan alhasil ketika aku melihat sampah berserakan di jalan aku langsung memungut sampah tersebut. Dari kegiatan ini pun terlihat bahwa ajaran tentang membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang sangat mudah diterapkan. Sama seperti menjadi terang dan garam kita dapat memberi teladan seperti rajin berdoa, memuliakan Tuhan, mengikuti kegiatan gereja atau komunitas yang ada di gereja yang membuat iman kita menjadi kuat dan dapat memuliakan Bapa di sorga. Sudahkan aku melakukan tindakan – tindakan yang memuliakan Allah di surga? Bagaimana aku dapat menjalankannya? Hal apa saja yang harus aku perbuat agar dapat menjadi terang dan garam dunia?

Penulis : Angelina Kusuma Jelita Mawarni
Student Staff Campus Ministry

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *