Perokok Cerdas: Bukan Perokok Biasa

Merokok bisa dikatakan sebagai salah satu budaya di Indonesia. Hal ini tidak mengherankan sebab Indonesia adalah salah satu negara penghasil tembakau terbesar. Sayangnya, seringkali orang merokok tidak mengenal tempat dan suka dibuang sembarangan. Kampus sebagai tempat belajar pun terkena imbasnya. Tidak hanya asap di mana-mana, tapi juga abu dan puntung rokok yang dibuang sembarangan. Melihat fenomena ini, delegasi Universitas Sanata Dharma (USD) untuk Service Learning Program (SLP) 2014 pun membuat gerakan bernama “I AM A SMART SMOKER”. “Perokok cerdas” berarti bahwa perokok itu lebih peduli pada lingkungan sekitarnya. Dengan gerakan ini, diharapkan para perokok bisa merokok di tempat yang sudah disediakan (smoking area) dan tidak membuang abu serta puntung rokok sembarangan. Meski demikian, ternyata fasilitas yang disediakan pihak kampus bagi para perokok ini masih sangat minim. Smoking area sebenarnya sudah tersedia, namun tidak dilengkapi dengan asbak dan fasilitas lainnya. Selain itu, ternyata tidak semua orang tahu bahwa ada smoking area di kampus.

Untuk mencoba mencari titik tengah antara pihak kampus dan para perokok, maka gerakan “I AM A SMART SMOKER” ini dibagi dalam beberapa kegiatan. Kegiatan pertama adalah diskusi pada Jumat, 31 Oktober 2014 di lobby depan Kampus I USD Mrican. Diskusi ini bertujuan untuk mengetahui aspirasi dari para perokok maupun non-perokok mengenai smoking area di kampus USD. Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan mulai dari Wakil Rektor IV USD, dosen-dosen, serta mahasiswa USD baik perokok maupun non-perokok. Dari diskusi ini, dapat disimpulkan bahwa perlu adanya kesadaran dari perokok sendiri untuk merokok di tempat yang sudah disediakan dan membuang abu serta puntung rokoknya di asbak. Selain itu, perlu adanya budaya menegur, entah dari perokok atau non-perokok. Selain itu, di USD banyak mahasiswa, dosen, dan karyawan yang belum tahu dan memanfaatkan smoking area dengan baik sehingga sosialisasi perlu dilakukan. Fasilitas dalam smoking area pun perlu dilengkapi.

diskusi

Selain diskusi, dilakukan juga survei untuk menganalisa permasalahan yang terjadi berkaitan dengan kebersihan kampus terhadap abu dan puntung rokok. Survei ini juga diadakan untuk mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan mahasiswa, terutama perokok yang ada di kampus Mrican dan Paingan. Survei ini dimaksudkan untuk melengkapi hasil diskusi yang telah kami dapat sebelumnya.

Tidak hanya mencari data dan menganalisis, aksi nyata pun dilakukan dalam bentuk kerja bakti untuk membersihkan dan menambah beberapa fasilitas sederhana seperti asbak dan penunjuk smoking area. Kerja bakti dilakukan pada Sabtu, 15 November 2014 di area kantin Kampus III USD Paingan, dan Sabtu, 22 November 2014 di Taman Jamur Kampus I USD Mrican.

Karena salah satu keprihatinan utama adalah minimnya pengetahuan civitas academica USD tentang keberadaan smoking area, maka rangkaian program berikutnya adalah kampanye mengenai keberadaan smoking area dan bagaimana menjadi perokok cerdas. Kampanye dan sosialisasi diadakan pada hari Senin-Jumat, 17-21 November 2014 di Kampus III USD Paingan dan Senin-Jumat, 24-28 November 2014 di Kampus I USD Mrican. Kampanye ini terbagi dalam beberapa langkah seperti sosialisasi dengan memberikan pengertian terhadap teman-teman USD akan pentingnya menjadi perokok yang cerdas.

Sebagai tindak lanjut dari gerakan “I AM A SMART SMOKER” ini, delegasi USD untuk SLP 2014 menuliskan rekomendasi pada petinggi kampus. Rekomendasi yang diberikan terbagi dalam tiga aspek. Aspek yang pertama adalah fasilitas, di mana smoking area perlu ditambah, beserta dengan asbak, meja, kursi, asbak berdiri (standing ashtray), sambungan listrik, area jangkauan wi-fi serta penanda yang jelas bahwa tempat tersebut adalah smoking area. Aspek yang kedua adalah sumber daya manusia, di mana dosen dan karyawan dapat memberi contoh dengan merokok di smoking area yang telah disediakan, serta berani menegur secara bijak mahasiswa/i atau dosen dan karyawan lain yang merokok di tempat sembarangan. Budaya saling menegur secara bijak ini juga hendaknya dilakukan oleh mahasiswa. Selain itu, perlu diadakan sosialisasi berkelanjutan mengenai keberadaan smoking area atau kampanye “Hanya Merokok di Smoking Area” secara periodik dan terus menerus guna membangun kesadaran seluruh civitas academica USD untuk merokok hanya di smoking area yang telah disediakan.

967925_10205430065301045_466075985_n  10877469_10205430065821058_721756880_n

Let’s join us and be a smart smoker! 🙂

(SLP 2014)

[share title=”Share this Post” facebook=”true” twitter=”true” google_plus=”true”]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *