Penuh Sukacita

Refleksi Minggu, 8 Januari 2023

Kehadiran seorang bayi adalah hal yang sangat dinanti-nantikan dalam suatu keluarga. Seorang bayi mungil hadir membawa kebahagiaan tampak dari seri raut wajah sang anak. Ketika aku duduk di kereta melihat seorang ibu yang menggendong sang anak dan aku menatap wajah mungil sang bayi tersebut yang mana mata hitam yang berseri – seri bercahaya dan tubuh yang kecil, membuat aku merasa senang melihat kehadirannya. Aku pun bertanya kepada ibu itu usia sang anak sekitar sepuluh bulan. Jika sang anak tersebut tertawa maka dunia terasa pecah dengan kebahagiaanya.

Disaat aku masih kecil, keluarga ku merayakan pesta ulang tahunku, dan aku mendapatkan banyak kado – kado dari teman – teman. Betapa bahagianya aku mendapatkan hadiah – hadiah tersebut. Setiap anak kecil yang lahir pasti dikunjungi oleh kerabat atau orang – orang di sekitarnya untuk melihat sang anak tersebut, juga pastinya datang membawa kado dan memberi ucapan selamat kepada keluarga karena kehadiran seorang anak ditengah – tengah mereka.

Seperti halnya pada hari ini kita bersama – sama merayakan Hari Raya Penampakan Tuhan kita, yang dikatakan dalam bacaan hari ini, orang – orang majus melihat kehadiran bintang dari timur berada diatas sang Anak itu bersama Maria. Sehingga orang majus memberi persembahan kepada sang Anak berupa Emas, Kemenyan, dan Mur. Persembahan yang dibawa oleh orang – orang majus tersebut melambangkan pada tiga tugas atau pekerjaan utama Yesus yakni Imam, Raja, Nabi. Masing – masing persembahan memiliki artinya yaitu Emas adalah sebagai hadiah untuk seorang Raja diatas segala Raja dan memerintah dengan cinta kasih. Kemenyan melambangkan seorang Imam dan disaat acara peribadatan seorang Imam menggunakan kemenyan untuk wewangian. Hal ini menunjukan kemuliaan Tuhan yang mana mengantarkan umat manusia kepada-Nya. Terakhir adalah Mur yang melambangkan bahwa Yesus Kristus hadir ditengah – tengah kita dan Dia akan mati untuk kita, yang mana menebus semua dosa – dosa kita. Mur adalah hadiah bagi orang mati yang dipakai untuk membalsem jenasah pada zaman dahulu.

Pada zaman pemerintahan raja Herodes semua bayi laki – laki harus dilenyapkan dari muka bumi ini dikarenakan Herodes tidak mau ada seorang anak laki – laki yang dapat menggantikan kuasa dirinya sebagai seorang Raja. Maka Herodes menyuruh orang – orang majus membawa hadiah kepada sang bayi Juruslamat untuk membawa bayi tersebut menemuinya. Akan tetapi orang majus tersebut menyuruh untuk pergi jauh dan tidak menemui Herodes.

Terkadang didalam hidup ini kita pasti saja bertemu dengan orang yang berhati seperti Herodes yang mana tidak ingin ada orang lain yang dapat bersaing dengan dirinya, atau pun tidak ingin ada orang lain yang lebih maju. Maka dari itu kita pastinya selalu diingatkan seperti cerita Herodes ini untuk mengambil jalan lain, yang mana jalan yang penuh kedamaian dan sukacita. Apakah aku sudah siap bertemu dengan orang yang berhati seperti Herodes? Bagaimana aku dapat meneladani hidup Kristus didalam hidupku?

Penulis : Angelina Kusuma Jelita Mawarni
Student Staff Campus Ministry

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *