Menjadi Lebih

Refleksi 12 Februari 2023

Matius 5 : 17-37

Adalah sesuatu yang biasa apabila dapat memenuhi apa yang menjadi kewajiban. Tentang berbagai kewajiban yang ada dalam hidupku, memang sudah selayaknya aku berusaha untuk memenuhinya, bertanggungjawab terhadap apa yang seharusnya. Berbagai peran, apapun itu, tentu menyimpan kewajiban-kewajiban. 

Kewajiban itu juga aku miliki sebagai mahasiswa yang memiliki rutinitas untuk mengikuti pembelajaran di kampus. Aku sadar, ketika aku menjadi seorang pembelajar, aku memiliki banyak hal yang harus kupenuhi. Setidaknya, tugas-tugas yang harus aku kerjakan, materi-materi ataupun diktat yang harus aku baca, pemahaman-pemahaman yang harus aku miliki, dan pada akhirnya nanti tugas akhir yang harus aku selesaikan. Aku pun juga melihat kakak tingkatku yang sudah sampai pada tahap-tahap akhir dalam perkuliahannya. Aku mengira, mereka pun memiliki kewajiban yang terwujud dalam rutinitas menulis untuk tugas akhir, membaca banyak referensi, melakukan penelitian, merevisi pekerjaan mereka. Aku merasa memang sudah sepantasnya aku memenuhi kewajiban itu. 

Sampai pada suatu masa aku melihat berbagai loker yang menarik di berbagai platform pencari kerja. Di samping itu aku juga melihat bagaimana orang bisa direkrut dan mendapatkan pekerjaan yang ditawarkan. Konon, yang berusaha mengikuti berbagai organisasi, ambil bagian dalam kesempatan volunteer, dan banyak memiliki pengalaman kerja-lah yang memiliki peluang yang lebih besar untuk direkrut.

Di lain tempat aku melihat bagaimana orang-orang sungguh terkesan pada kisah kebaikan-kebaikan. Aku pun terkesan ketika melihat ada ojek online yang membantu membukakan jalan untuk ambulans yang sedang membawa pasien darurat. Aku pun sungguh terkesan ketika melihat bapak-bapak penjual ketoprak, yang rela memberikan secara cuma-cuma seporsi ketoprak untuk orang yang lapar namun tidak punya cukup uang untuk membayar. 

Rasanya hidup ini terlalu sayang apabila hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Hidup ini menjadi terlalu singkat ketika hanya berkisah tentang memenuhi kewajiban saja. Sebaliknya, hidup ini begitu menjadi berarti ketika mampu untuk melakukan apa yang lebih. Menjadi lebih, membuat kehidupan ini semakin menemukan maknanya. 

Aku menyadari, melakukan sesuatu yang lebih dari apa yang diminta bukanlah sesuatu yang mudah. Terkadang untuk melakukan yang seharusnya saja bukan hal yang mudah. Namun apabila aku hanya melakukan apa yang seharusnya aku lakukan, apalah artiku? Bukankah Tuhan pun kerap kali melakukan yang lebih daripada apa yang aku bayangkan ataupun harapkan? 

Penulis : Nirvana Mulia Sulistya
Student Staff Campus Ministry

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *