Kumpul Kampung “Berbeda Itu Biasa”: Anti gap-gap-an

“Juminahan, HA HA!” Begitulah jargon yang menyemarakkan Kampung Juminahan pada hari Kamis (10/12) sore itu. Kampung Juminahan RW 14 tampak semarak dengan berbagai hiasan dan panggung bertuliskan “Berbeda itu Biasa”. Di hari yang bertepatan dengan hari Hak Asasi Manusia itu, di Kampung Juminahan diadakan Kumpul Kampung.

Kumpul Kampung adalah satu dari rangkaian program BERBEDA ITU BIASA! yang merupakan kerja kolaborasi setara antara ketjilbergerak dengan Universitas Sanata Dharma (USD). Kumpul Kampung adalah sarana bagi kaum muda untuk saling berjumpa, berdialog, bekerja sama dan memaknai semangat kebhinekaan. Kumpul Kampung berawal dari pemaknaan Bhinneka Tunggal Ika yang semakin kabur pada anak muda. Mereka menjadi semakin bingung ketika harus turun ke lapangan dan berdinamika bersama dengan masyarakat karena yang mereka temukan di sana adalah pembedaan antara si A dan si B.

kk2

“Ini adalah sebagai bentuk kampanye ala kami, temen-temen muda, untuk membicarakan kembali makna kebhinekaan,” terang Greg Sindana, selaku perwakilan dari komunitas Ketjilbergerak.

Tidak hanya warga Kampung Juminahan saja yang terlibat dalam Kumpul Kampung ini, namun juga warga dari Kampung Jogonegaran dan Kampung Tegal Gendu. Tidak ketinggalan pula, mahasiswa Universitas Sanata Dharma ikut terlibat dalam acara ini.

Acara yang dipandu tiga MC asal Yogyakarta ini diisi oleh beberapa penampil yang berasal dari masing-masing kampung dan dari mahasiswa USD, yakni Marawis Az-Zakri (Kp. Jogonegaran), Tutu Club USD, Patomim (Kp. Juminahan), Teater Anak Cakaco 14 (Kp. Juminahan), Tari Gambyong (Kp. Jogonegaran), Akustik Jumi (Kp. Juminahan), TG Crew (Kp. Tegal Gendu), Faster Holiday (Kp. Tegal Gendu), Sadhar Jazz, Horse Shoe, Kopi Loewak, Los Pakualamos dan ROTRA.

Dalam acara ini, hadir pula Ketua RW 14 Kampung Juminahan, Camat Danurejan, perwakilan Danramil, serta Rektor Universitas Sanata Dharma.

Harapannya, melalui kegiatan ini tercipta pula hubungan kerja sama dan relasi yang lebih akrab antara pihak akademisi Sanata Dharma dengan warga kampung Juminahan, baik dalam bidang akademis maupun kesenian. Tentu saja dengan anak muda sebagai penggeraknya.

Rangkaian program BERBEDA ITU BIASA! selanjutnya adalah Kelas Melamun, ruang diskusi ala anak muda. Penasaran? Datang saja ke Plaza Ngasem hari Jumat, 19 Desember 2014.

“Mari belajar menghidupi keberagaman.” (T. Sarkim, Ph. D.)

(CM)

[share title=”Share this Post” facebook=”true” twitter=”true” google_plus=”true”]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *