KONTRIBUSI RELAWAN MUDA BERJIWA SOSIAL DALAM PENYELAMATAN DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA

Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Kata-kata tersebut sudah ada sejak awal kemerdekaan bangsa Indonesia dan sangat sering didengar oleh masyarakat Indonesia khususnya kalangan para pelajar dan mahasiswa. Rasa cinta bangsa dan negara ditanamkan dalam diri mereka setiap harinya. Para guru dan pengajar lainya selalu memupuk rasa tersebut supaya dapat tumbuh subur dalam diri anak didik mereka. Diharapkan anak didik tersebut, yang merupakan generasi muda Indonesia dapat ambil bagian dalam perwujudan cita-cita bangsa.

Faktanya masih banyak orang yang tidak mendapat pendidikan yang baik. Menurut data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang dimuat pada tempo.com 23 Juli 2019, terdapat sekitar 4,5 juta anak Indonesia yang putus sekolah. Hal itu menunjukan bahwa Indonesia belum bisa memenuhi cita-cita yang ada sejak hari kemerdekaan. Cita-cita bangsa Indonesia memanglah sangat bagus dan terdengar sangat realistis, tapi ternyata cita-cita tersebut masih belum tercapai. Banyak anak-anak yang masih belum bisa mendapat pendidikan yang layak. Mereka yang hidup di daerah yang masih tergolong tertinggal kebanyakan belum bisa mendapat pendidikan yang bagus. Baik dari segi fisik bagunan sekolah maupun dari segi materi yang diberikan, banyak yang masih tertinggal. Indonesia yang sangat luas merupakan faktor timbulnya pendidikan yang tidak merata. Jumlah tenaga pengajar yang kalah jauh dari jumlah pelajar juga merupakan faktor yang perlu untuk diperhatikan. Selain itu, kondisi perekonomian yang tidak stabil di masyarakat menjadi pemicu timbulnya kesenjangan pada bidang pendidikan. Masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dari pendidikan di Indonesia.

Semua lapisan masyarakat harus terlibat dalam pendidikan di Indonesia. Tidak hanya dari pihak pemerintah yang memang sudah berkewajiban untuk memajukan pendidikan, masyarakat sendiri pun perlu ambil bagian dalam pendidikan di Indonesia. Mereka harus punya kesadaran bahwa untuk memajukan pendidikan di Indonesia, diperlukan campur tangan berbagai pihak termasuk diri mereka sendiri. Kemajuan pendidikan di Indonesia tidak bisa dicapai bila hanya ada satu pihak yang aktif bergerak. Semua pihak harus sama-sama aktif bergerak maju untuk pendidikan Indonesia. Kerja sama dan komunikasi yang baik juga harus terus terjalin diantara berbagai macam pihak tersebut. Hal itu sudah diajarkan di bangku sekolah, bahwa sebagai warga negara, kita harus berkontribusi dalam membangun negara yang lebih baik. Pola pikir itulah yang menjadi pendukung kemajuan pendidikan di Indonesia.

Relawan pendidik sangat dibutuhkan dalam menangani masalah pendidikan di Indonesia. Di zaman sekarang, mulai banyak orang yang tergerak hatinya untuk ambil bagian dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Banyak organisasi-organisasi dan lembaga yang kemudian membuka wadah untuk kegiatan pengabdian baik dalam sekala yang kecil maupun dalam sekala yang besar. Mereka punya tujuan yang tulus untuk membantu mewujudkan citacita bangsa Indonesia yakni mencerdaskan kehidupan bangsa. Banyak orang mulai sadar bahwa pendidikan Indonesia masih punya banyak masalah. Mereka kemudian ingin membantu sedikit demi sedikit untuk mengatasi permasalahan tersebut. Rasa solider adalah dasar dari apa yang mereka perbuat. Adanya jiwa sosial yang tinggi itulah yang kemudian membuat mereka mau secara sukarela ambil bagian untuk kebaikan orang lain, terkhusus orang-orang yang masih tertinggal. Faktor ekonomi yang merupakan faktor ketidak merataan pendidikan di Indonesia membuat para relawan akhirnya turun untuk membantu secara langsung dengan hati yang ikhlas. Mereka rela tidak digaji untuk mengajar anak-anak di daerah terpencil.

Antusiasme kalangan pelajar dan mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pengabdian menunjukan bahwa semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin tinggi rasa solider yang ada para diri orang tersebut. Tak disangka di zaman modern yang katanya semua serba individualis ini, banyak anak muda yang justru memilih untuk melibatkan dirinya dalam kegiatan pengabdian. Salah satu kegiatan yang banyak dipilih adalah pengabdian di bidang pendidikan. Setiap kali ada lembaga atau organisasi yang membuka pendaftaran untuk menjadi relawan pendidik, kuota yang mereka buka pasti terpenuhi. Bahkan beberapa lembaga atau organisasi sampai harus melakukan seleksi untuk memilih orang-orang yang bisa masuk kuota untuk menjadi relawan pendidik. Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa Indonesia tidak kekurangan orang-orang baik yang mau melibatkan dirinya untuk orang lain. Pihak yang cukup aktif untuk ikut menjadi bagian dari relawan pendidikan sendiri kebanyakan berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Hal itu menunjukan bahwa orang-orang yang terpelajar punya rasa solider yang bagus.

Anak muda di zaman sekarang erat kaitanya dengan sekolah jika dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Orang tua di masa kini mulai sadar akan pentingnya pendidikan. Mereka pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya dan sekolah menjadi kunci utama. Dari berbagai macam pendidikan baik pendidikan akademik maupun pendidikan karakter, para pelajar dan mahasiswa terbentuk menjadi pribadi yang solider. Hal itu menunjukan betapa penting pendidikan dalam membentuk kepribadian seseorang. Seorang yang cerdas dalam artian pendidikanya terpenuhi akan menjadi seorang yang punya rasa empati tinggi. Dilihat dari realita yang ada, kalangan anak muda lebih punya rasa sosial yang tinggi jika dibandingkan dengan generasi yang lebih tua. Generasi yang lebih tua masih mementingkan pengambilan keuntungan dari suatu kegiatan daripada pemaknaan atas apa yang dilakukan. Dilihat dari latar belakang pendidikan, generasi yang lebih tua dari generasi sekarang cenderung mempunyai tingkat pendidikan yang rendah karena pada saat itu pendidikan belum dianggap hal yang penting di mata masyarakat Indonesia. Hal itu menunjukan bahwa pendidikan ambil bagian besar dalam jiwa sosial seseorang. Semakin banyak seseorang mendapat pendidikan maka semakin bagus jiwa sosialnya.

Pengabdian di bidang pendidikan menunjukan bahwa ilmu itu berputar. Orang yang menimba ilmu dengan usaha yang maksimal pasti memiliki rasa ingin menyebarkan apa yang telah mereka dapat kepada orang lain. Hal itu terjadi karena mereka paham bahwa ilmu itu penting untuk didapatkan oleh semua orang tanpa pandang bulu. Menyebarkan ilmu tidak akan mengurangi ilmu yang ada pada orang tersebut. Ketika seorang mau dengan sukarela membagikan apa yang ada dalam diri mereka, maka yang ada dalam diri mereka itu akan menjadi bertambah sebanyak kebaikan yang telah mereka lakukan. Menyerbarkan ilmu yang sudah didapat juga merupakan bentuk balas budi terhadap orang yang sudah memberi ilmu. Orang yang menganut prinsip tersebut bisanya akan lebih mudah berkembang ke arah yang lebih baik daripada orang yang menganggap bahwa berbagi adalah membuang waktu.

Untuk membentuk generasi yang berjiwa sosial tinggi diperlukan kesadaran belajar yang tinggi juga. Setelah melihat realita yang ada, masyarakat harusnya paham bahwa tingkat pendidikan ternyata berpengaruh ke pembentukan karakter terutama jiwa sosial dalam diri seseorang. Hal itu dapat menjadi benang merah untuk selalu diingat. Ketika ingin menciptakan generasi yang memiliki sikap empati yang bagus maka generasi sebelumnya harus paham akan pentingnya pendidikan. Generasi di zaman ini harus berusaha memperbaiki pendidikan yang ada supaya generasi-generasi selanjutnya dapat menempuh pendidikan yang bagus. Pendidikan bagus yang ditempuh oleh generasi di masa depan tersebut kemudian dapat membentuk kepribadian yang baik untuk masyarakat di masa depan. Jadi, selain memikirkan apa yang ada di masa sekarang, masyarakat juga harus memikirkan apa yang akan mereka bentuk untuk masa depan. Masa depan ditentukan oleh apa yang dilakukan hari ini.

Permasalahan yang ada di Indonesia masih cukup banyak, khususnya pada bidang pendidikan. Masyarakat harus punya jiwa solidaritas yang tinggi untuk ambil bagian dalam penanganan permasalahan tersebut. Antusiasme anak muda dalam mengikuti kegiatan pengabdian di bidang pendidikan menjadi bukti bahwa jiwa soliadaritas terbentuk dari pendidikan yang mencukupi. Semakin banyak orang mendapat pendidikan maka semakin bagus jiwa sosial pada orang tersebut. Jiwa sosial yang ada kemudian menjadi alat untuk memutarkan hal yang baik. Semua yang berasal dari kebaikan akan menghasilkan kebaikan juga. Untuk membentuk generasi yang dapat memutar kebaikan tersebut diperlukan kesadaran belajar yang tinggi mulai dari hari ini. Apa yang dilakukan generasi sekarang akan menjadi arah kemana generasi di masa depan akan dibawa. Semuanya harus ambil bagian dan harus punya kesadaran sosialnya sendiri sendiri.

Marcelina Estuningrum

Pemenang Juara 3 Lomba Essay Beyoutival#3 2021

Referensi:

Putri, Vanya Karunia Mulia. 2021. “Faktor Penyebab Sebagian Negara Masih Tertinggal dalam Bidang Pendidikan”. www.kompas.com/skola/read/2021/09/23/143000669/faktor-penyebab-sebagiannegara-masih-tertinggal-dalam-bidang-pendidikan, diakses pada 23 September 2021 pukul 21.35.

Tempo. 2019. “Partisipasi Pendidikan Naik Jutaan Tapi Jutaan Anak Indonesia Putus Sekolah”. www.tempo.co/abc/4460/partisipasi-pendidikan-naik-tapi-jutaan-anakindonesia-masih-putus-sekolah, diakses pada 23 September 2021 pukul 20.40.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *